Sabtu, 08 November 2008

Allah memerlukan makhluk???????

mengapa Tuhan menciptakan alam beserta isinya ini. Namun stressing pada titik bukankah Allah Swt tidak memerlukan sesuatu? Kalau memang ia bebas dan tidak membutuhkan sesuatu mengapa Dia harus menciptakan dunia? Kalau Anda mengatakan bahwa Allah Swt itu Maha Segala-galanya, persoalan ini pun akan kembali muncul ke permukaan yaitu bahwa Allah Swt itu harus menciptakan dunia beserta isinya supaya keagungan-Nya bisa terlihat. Apakah ini bukan sebuah bentuk kebutuhan-Nya?

Terima kasih karena Anda telah membaca tulisan sebelumnya dan tidak berhenti di situ, Anda tidak lupa mengomentari bahkan mengajukan sebuah pertanyaan yang menurut hemat kami, “kritis.” Dalam menjawab pertanyaan Anda ini, sebagai pengantar akan kami jelaskan permasalahan-permasalahan berikut ini:

Pertama, tujuan manusia dalam menjalankan segala aktivitasnya adalah untuk mencapai kesempurnaan atau untuk menghilangkan kekurangannya. Sebagai contoh, manusia mengkonsumsi makanan sehingga ia tidak akan lagi kelaparan dan memenuhi segala kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh badan. Manusia mengenakan baju supaya ia terlindungi dari teriknya panas sinar matahari atau untuk menjaga badannya supaya tidak kedinginan. Manusia melaksanakan pernikahan untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Manusia menyembah Allah Swt supaya ia sampai kepada puncak kesempurnaan, mendekatkan diri kepada-Nya dan berkhidmat kepada ciptaan-Nya sehingga dengan aktivitas yang ia kerjakan ini akan mengantarkannya kepada kesempurnaan secara maksimal. Namun, Allah Swt tidak mempunyai kekurangan sedikit pun sehingga dengan perbuatan yang Dia laksanakan berpotensi menghilangkan kekurangan yang ada pada-Nya dan tidak perlu berupaya untuk menuju kepada kesempurnaan-Nya.

Kedua, mempunyai tujuan, tidak selamanya selalu dibarengi dengan kebutuhan, namun keberadaannya yang sempurna, tidak akan memerlukan pertolongan orang lain, merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat dari wujud yang sempurna dan penuh kasih sayang. Allah Swt yang Maha Penyayang juga tidak mencari keuntungan bagi diri-Nya, tetapi tujuan paling penting dan paling utama yang dipunyai-Nya adalah pencapaian kebaikan bagi hamba-hamba-Nya dan menciptakan kesempatan dan peluang bagi hamba-hamba-Nya di muka bumi ini guna menuju kepada kesempurnaan maknawinya.

Oleh karena itu, tujuan penciptaan ini adalah pemanduan setiap mumkinul wujud untuk menuju kepada kesempurnaan yang bisa dicapainya dan yang layak baginya; dimana dalam penciptaan ini tiada menyisakan hasil bagi Dzat Kudus-Nya. Setiap perkara yang bersifat kontingen (mumkin) di dunia ini, dapat dicapai oleh manusia, Manusia dalam hal ini memiliki kelayakan dan kepatutan untuk menerima kesempurnaan eksistensial yang dapat ia raup dengan usaha dan ikhtiar yang dimilikinya. Maksud dari penciptaan semesta ini adalah tercapainya kesempurnaan manusia. Dengan kata lain, penciptaan merupakan suatu kebaikan dan emanasi yang memancar dari Allah Swt yang dianugerahkan kepada wujud-wujud yang bersifat kontingen (mumkin). Penciptaan semacam ini secara esensial adalah kebaikan. Tuhan dengan penciptaan manusia dan semesta memancarkan emanasi dan menganugerahkan media kepada manusia untuk meraup kesempurnaan yang lebih baik. Menghindarkan diri dari emanasi dan penganugerahan semacam ini adalah bentuk kepelitan dan bakhil yang keduanya merupakan sifat yang tercela; oleh karena itu pantas kiranya Tuhan Yang Mahabijak dan Kesempurnaan Absolut menciptakan dunia ini dengan kebijaksanaan yang ideal dan sublimitas yang tinggi. Oleh karena itu, penciptaan Ilahi merupakan perbuatan yang sarat dengan hikmah dan kebijaksanaan; meski pada derajat penciptaan, Tuhan tidak membutuhkan dan membutuhkan bukan merupakan sifatnya.

Tuhan sama sekali tidak memiliki cela dalam kesempurnaan-Nya; melainkan ia adalah kesempurnaan itu sendiri, dan emanasinya bersifat absolut. Artinya emanasi-Nya tercurah deras kepada segala sesuatu dan curahan tersebut sama sekali tidak berkurang, karena kekurangan tiada pada-Nya; melainkan lantaran memiliki emanasi sempurna, Dia menciptakan semesta dan manusia. Bertitik tolak dari sini disebutkan bahwa penciptaan semesta merupakan keniscayaan emanatif dan manisfestasi (tajalli) Tuhan; bukan menjadi pendahuluan dan sebab adanya emanasi. Oleh karena itu, keniscayaan emanatif absolute Ilahi dan penciptaan semesta ini bukan bermakna bahwa Tuhan menciptakan semesta supaya Dia disebut mahapencurah emanasi (fayyadh)! Redaksi semacam ini meniscayakan adanya semacam kebutuhan. Dengan memperhatikan secara seksama premis-premis pendahuluan dapat kita simpulkan bahwa Tuhan adalah Mahapencurah Emanasi dan hasil dari sifat kudus ini adalah penciptaan semesta.

sekilas tentang abu thalib
Pesan: Tak jarang kita mendengar nama abu
tholib, pasti semua dari anda
mengenalnya, akan tetapi mengapa banyak
dari kalangan muslimin menyatakan bahwa
abu thalib adalah bukan seorang mukmin??
Sungguh aneh orang yg menganggap paman
nabi yg satu ini adalah kafir,,padahal
dy adalah yg merawat nabi sehingga dia
diangkat menjadi nabi kemudian dia (abu
thalib) tidak bersikap seperti saudara
laennya seperti abu lahab,sehingga dy di
jamin masuk neraka,malah abu thalib
mendukung perjuangan nabi muhammad
menyebarkan ajaran agama islam. Dan
dengan bantuannya tersebut islam semakin
hari semakin kuat.dan setelah abu thalib
wafat maka nabi bersegera hijrah ke
madinah. Maka,keberadaan dya(abu thalib)
sangat membantu apa yg akan dikerjakan
oleh nabi,dan menjaganya dari musuh2
beliau.sehingga,ketika dya(bu thalib)
wafat,nabi bersegera hijrah dari mekkah.
Alangkah baiknya kalau kita mulai
pembahasan ini dr awal.mulai dr nama
beliau n keutamaan”nya serta ayat dan
hadis yg menguatkan bahwa dia adalah
mukmin sejati..
namanya
Dikatakan namanya ialah abdul
manaf.bersandar pada syi’ir ayahnya
abdul muthallib:
Karena komputer saya tidak bisa nulis
dengan bahasa arab,maka lgsg saya
artiken saja,tp kalian bisa merujuknya
di kitab:
1. Albihar jilid 18 hal 238.
2. Almanaqib karangan ibn syahr asyub
jilid1 hal 36.
3. Syarah nahjul balaghah almu’tazili
jilid 14 hal 78.
Disebutkan: dikatakan dari abdul muthalib:
“saya berwasiat kepadamu setelahku wahai
abdul manaf untuk mengesakan tuhan
stelah ayahnya”.
“dan dia dinamakan abdul manaf,karena
dia adalah anaafa a’la annas wa
a’laa(yang memuliakan manusia)”
Sifat abu thalib dan kedudukannya:
Abu thalib aialah seorang tua yang
gagah,yang memiliki daya tarik atau
kharisma seorang pemimpin,sehingga
orang2 quraisypun pada saat itu
menjadikan abu thalib sebagai panutan
mereka,atau hakim bagi mereka.kalau
mereka menjadikan abu thalib sebagai
panutan,atau hakim bagi mereka karena
usia abu thalib lebih tua dari
mereka(dituakan).bahwa sesungguhnya pada
saat itu juga,ada pembesar mereka yang
usianya jauh diatas abu thalib.
Dikatakan kepada aktsam bin
shaifi..dari sapa engkau belajar hikmah
dan kepemimpinan??.aktsam berkata: saya
belajar dari org yg memiliki banyak ilmu
dan adab dan dia adalah tuan arab dan
bukan arab dia adalah abu thalib bin
abdul mutallib.
Ref:
1. Al bihar jil 35 hal 134
2. Al ihtijaj jil 1 hal 342.
Dan dikatakan didalam kitab as shahih
min siratin nabiyil a’dham jil 5 hal 297
dan sirah al halabiyah jil 1 hal 113
bahwa abu thalib adalah orang yg
mengharamkan khomer atas dirinya sendiri
di zaman jahiliyyah.
Abu thalib menurut perkataan nabi:
Didalam kitab raudhatul waaidhin halaman
101 disebutkan: bahwa jabir berkata
kepada rasul SAWW “sesungguhnya mreka
berkata bahwa abu thalib mati dalam
keadaan kafir” nabi berkata “wahai
jabir sesungguhnya Allah lebih tau
tentang alam ghaib,,sesungguhnya disuatu
malam ketika aku di berangkatkan oleh
Allah ke langit pertama hingga arsy
seketika itu aq melihat 4
cahaya.kemudian saya berkata cahaya
apakah itu wahai Allah??.kemudian Allah
berkata sesungguhnya itu adalah cahaya
abdul mutallib,abu thalib,ayahmu
abdullah dan sudaramu thalib..kemudian
saya berkata(nabi) wahai Allah dengan
apa dia mendapatkan derajat ini?? Dia
menjawab, denganmreka menyembunyikan ke
imanan dan menampakan kekufuran,dan
mreka bersabar atas segalanya sehingga
ajal menjemputnya.

Abu thalib adalah pemelihara nabi:
Dikatakan didalam sejarah dan riwayat
bahwa abu thalib tidak pernah
meninggalkan nabi dalam waktu sesedikit
pun baik malam ataupun siang..abu thalib
menidurkan nabi di ranjangnya.dan ketika
abu thalib ingin memberikan makan kepada
anak”nya dia menunggu nabi,supaya mreka
makan bersama”..(al manaqib aali abi
thalib jil 1 hal 35)
Abu thalib mengorbankan anaknya demi nabi:
Abu thalib sangat menghawatirkan ke
adaan nabi.ketika para kuffar ingin
menyerang rumahnya abu thalib menidurkan
nabi disebelahnya dan menidurkan anaknya
sendiri Ali bin abi thalib di tempat
nabi.sehingga para kuffar menganggap yg
sedang tidur adalah nabi SAWW sendiri.
Ref:
1. Syarh nahjul balaghah jil 13 hal 256
2. Al manaqib li ibn syahril aasyub jil
1hal halaman 65/66
3. Sirah al halabiah jil 1 hal 342
4. Bidayah wan nihayah jil 3 hal 84
5. Sirah nabawiah li ibni katsir jil 2
hal 44
6. Dalailun nubuwah lil baihaqi jil 2
hal 312
Dan masih banyak rujukan kitab yg laen
seperti al ghadir dan kitab abu tahlib
mu’min quraish.

Lantas mengapa beliau dengan perjuangan
yg tak terkira ini di anggap kafir..??
mungkin orang” berangapan bahwa nabi
adalah anak sodaranya abu thalib maka
dia merawatnya dengan sedemikian
rupa..tapi nampaknya klu mreka
menganggap demikian lantas mengapa dia
merelakan pengorbanan anaknya sendiri
demi keselamatannya??. Berikut ini akan
kami bawakan dalil” mengenai ke imanan
abu thalib:
Pengakuannya sendiri akan kenabian
muhammad SAWW
Didalam kitab syarh nahjul balagah
karangan ibnu abil hadid al mu’tazili
disebutkan syair” yg dilantunkan oleh
abu thalib.dan seluruh syair” tersebut
telah sampai ke dalam berita yg
mutawatir jadi kesan kebohongan ato
kerja sama di antara para muarrikh dan
priwayat TIDAK ADA,,dengan lantang abu
thalib menucapkan:
“penguasa manusia tiada sekutu
baginya,dia adalah maha pemberi dan raja
hari akhir dan yg dibawah langit adalah
haq dan yg berada di atas langit
baginya hamba”..
“apakah kalian tidak mengetahui:kami
mendapati muhammad adalah nabi
selayaknya musa telah tercatat di awal
kitab-kitab”
“nabi yang datang padanya wahyu dari
tuhanya dan siapa yg menolaknya maka
sepanjang hidupnya dia akan menyesal”
“wahai saksi Allah saksikanlah aq
sesungguhnya aq ada di dalam agama ahmad”
Ref:
1. Syarh nahjul balaghah jil 14 hal 78
2. Al bihar jil 35 hal 165

Api neraka haram untuk abu thalib
Dan yg menunjukan atas keimanannya ialah
haramnya api neraka baginya.diriwayatkan
dari nabi SAWW bahwa Allah SWT berkata
melalui lisan jibril as:”di haramkan api
neraka atas sulbi yg telah
menurunkanmu(nabi) dan perut yg
mengandungmu,dan batu yg kw
sandari..adapun sulbi adalah abdullah
ayahmu dan perut adalah aminah dan batu
adalah pamannya abu thalib dan fatimah
binti asad.
Ref:
1. Syarh nahjul balaghah jil 14 hal 67
2. Al bihar jil 35 hal 109
3. Roudatul waaidhin hal 139
4. Al ghadir jil 7 hal 378
5. At ta’dhim wal minnah lis suyuti hal 27

Kecintaan nabi padanya
Dan diatara dalil yg paling terang
tentang keimanannya ialah kecitaan nabi
kepadanya.dikatakan disebuah riwata
bahwa Ali as berkata kepada nabi
SAWW.Ali berkata:”sesungguhnya kamu
mencitai aqil”.nabi berkata”iya demi
Allah aku sangat mencintainya,dan
mencitai abu thalib karena dia jg
mencintainya dan sesungguhnya
keturunannya akan mati karena
mencintaimu wahai ali”( al awalim lil
bahrani halaman 349)
Nah kalau rasul cinta kepadanya apakah
ini bukan merupakan tanda ke
imanannya..klu abu thalib kafir layaknya
abu lahab maka rasul tidak akan
mencintainya..karena rasul ga mungkin
cinta ama orang kafir.
Nabi SAWW mengharap kebaikan kepada abu
thalib
Iyaz berkata kepada nabi:”wahai rasul
Allah apa yg kw harapkan dari abu
thalib?? Rasul berkata:”sesunguhnya aq
berharap seluruh kebaikan dari Allah
kepadanya”
Ref:
1. Al adzkia’ hal 128
2. Syarh nahjul balaghah jil 14 hal 68
3. Thabaqat ibn saad jil 1 bagian1 hal 79
Lantas kalau abi thalib bukan mu’min
akankah dia mengharap kebaikan kepadanya
dari Allah???
Kegembiraan abu bakar atas ke islaman
abu thalib
Abu bakar datang dengan ayahnya abu
quhafah dan dia adalah orang tua yg buta
kepda nabi kemudian nabi berkata kepada
abu bakar.”alangkah baiknya klu kamu
meninggalkan ayahmu dirumahmu dan kami
yg mendatanginya?? Abu bakar berkata”
aku ingin Alah memberikan pahala
kepadanya..dana sesungguhnya aq lebih
gembira atas islamnya abu thalib dari
pada islamnya ayahq”
Ref:
1. Majmauz zawaid jil 6 hal 174
2. Syarh nahjul balaghah jil 14 hal 69
3. Al ishabah jil 4 hal 116

Bersyahadat sebelum kematiannya
Al mu’tazili berkata:” diriwayatkan dari
sanad yg banyak.sebagiannya dari abbas
bin abdul muttalib dan sebagian dari abu
bakar bin abi quhafah.bahwa sesunggunya
abu tahlib tidak mati sebelum dia
mengucapkan” tiada tuhan selain Allah
dan muhammad adalah utusan Allah”
Ref:
1. Al bidayah wan nihayah jil 3 hal 123
2. As sirah an nabawiah li ibni hisyam
jil 2 hal 87
3. Dalailun nubuwah lil baihaqi
4. Kasyful gummah lisy sya’rani jil 2
hal 144

Dan masih banyak lagi riwayat” yg
menguatkan tentang ke imanan abu thalib
seperti ikutnya nabi dalam acara
pemakamannya,,seandainya abu thalib
bukanlah seorang mukmin maka nabi g
bakal mengurus jenazah dan memakamkannya
selayaknya jenazah orang kafir..karena
mengikuti acara pemakaman orang kafir
adalah haram..
Lantas mungkin akan muncul pertanyaan
mengapa nabi ga mensolati abu thalib
ketika dia sudah mati..jawabannya ialah
karena pada zaman itu solat mayit belum
di syariatkan sebagaimana pula nabi ga
mensolati khadijah alaihas salam istri
tercintanya.