Minggu, 14 September 2008

Selamat tinggal duhai ibuku (wada’an ya ummi)

Syair ini adalah syair ruhani para pejuang Hizbullah
Syair yang mengantarkan seorang pasukan yang berpamit pada ibunya
untuk berangkat ke medan tempur dan mengharap kesyahidan di jalan Allah swt
Syairnya bernuansa sedih bercampur semangat untuk syahid di jalan Allah, inilah sebenarnya puncak ruhani dan spiritual yang ditanamkan oleh Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa).Selamat meresapi! Semoga bermanfaat.

Selamat tinggal duhai ibuku (wada’an ya ummi)


Wadâ’an ya ummi lan tarayni ba’da hâdzal yawm
Ana syahîdun ya ummi lan tarayni ba’da hâdzal yawm
Ummi innahâ tharîqul ‘ibadah fi sabîlillah mâ ahlasy syahâdah
Fala tathrufi ‘alayya dam’atan
La wala talbasis sawâda
Ana syahîdun ya ummi lan tarayni ba’da hâdzal yawm

Selamat tinggal ya ummi, duhai ibuku
Engkau tak akan melihatku lagi sesudah hari ini
Aku akan syahid
Engkau tak akan melihatku lagi sesudah hari ini
Duhai ibuku, kesyahidan adalah jalan ibadah
bagi para pengharap kesyahidan di jalan Allah
Jangan tangisi aku, jangan kau berduka
Aku akan syahid
Engkau tak akan melihatku lagi sesudah hari ini

Rabu, 10 September 2008

PERAWAN

Disebutkan dalam Hadits berikut bahwa:
Rasulullah SAW bersabda kepada Jabir ketika beliau kembali dari perang Dzatur Riqa’: “Wahai Jabir, apakah nanti kamu akan kawin?” Saya menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Sabdanya: “Dengan janda atau perawan?” Saya menjawab: “Janda.” Sabdanya: “Mengapa bukan perawan, supaya kamu dapat bergurau dengannya dan iapun dapat bergurau denganmu?” Saya menjawab: “Sesungguhnya bapakku telah wafat saat perang Uhud, sedangkan beliau meninggalkan tujuh anak perempuan kepada kami. Oleh karena itu, aku menikah dengan seorang janda perempuan yang ‘mumpuni’, ia dapat mengasuh mereka dan melakukan kewajiban terhadap mereka.” Sabdanya: ” Engkau benar, insya Allah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Penjelasan: Hadits tersebut memberikan dorongan kepada kaum laki-laki untuk memilih calon istri yang perawan, yaitu perempuan yang belum pernah bersetubuh atau belum pernah menikah.

Perempuan-perempuan yang masih perawan belum pernah mengenal kemesraan dengan laki-laki sehingga hatinya masih polos dan bersih. Ia tidak memiliki kenangan masa lalu dengan laki-laki lain sehingga ketika ia bercengkerama dengan laki-laki yang baru menjadi suaminya, hati dan angan-angannya hanya tertuju kepada suami. Ia hanya merasakan sentuhan kemesraan dari laki-laki yang menjadi suaminya. Seluruh perhatian, cinta, serta kasih sayangnya dicurahkan kepada suami tanpa membandingkan dengan laki-laki lain. Keadaan semacam inilah yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam Hadits tersebut dengan sabdanya : “Engkau bisa bergurau dengannya dan dia pun bisa bergurau mesra denganmu.” Suasana semacam inilah yang dinyatakan Rasulullah kemungkinan besar hanya bisa tercipta dengan istri yang masih perawan.

Laki-laki muslim sebaiknya berhati-hati terhadap perempuan yang pernah berpacaran atau gemar berganti pacar. Perempuan yang pernah berpacaran pernah mengenal kemesraan dengan laki-laki sehingga hatinya tidak polos dan tidak bersih lagi. Ia sudah tentu memiliki kenangan masa lalu dengan pacarnya sehingga ketika ia bercengkerama dengan suami, hati dan angan-angannya tidak sepenuhnya tertuju kepada suaminya. Ia akan membandingkan sentuhan kemesraan antara pacarnya dulu dengan suaminya. Selain itu, keperawanannya juga harus dipertanyakan karena tidak bisa dipastikan sejauh mana ia berhubungan dengan pacarnya.

Untuk mengetahui keperawanan calon istri seorang laki-laki dapat melakukan cara-cara berikut ini:

1. Menanyakan hal tersebut kepada yang bersangkutan ketika bermaksud melamar.
2. Menanyakan hal tersebut kepada keluarga atau kerabat atau tetangga dekatnya yang dinilai jujur, adil dan objektif.
3. Melakukan pemeriksaan medis bilamana ingin memperoleh keyakinan bahwa yang bersangkutan benar-benar perawan. Akan tetapi, cara semacam ini harus mendapat persetujuan dari perempuan yang bersangkutan, karena hal ini bisa dianggap merendahkan martabatnya.

Hadits Rasulullah SAW tersebut merupakan anjuran kepada laki-laki muslim untuk memilih perempuan yang perawan sebagai istri, bukan larangan kepada laki-laki muslim untuk memperistri perempuan janda. Rasulullah mengingatkan bahwa dengan memperistri perempuan perawan kemungkinan besar akan lebih dapat menciptakan suasana kemesraan yang lebih mendalam dibandingkan dengan beristrikan perempuan janda.

Oleh karena itu, laki-laki yang menginginkan suasana mesra dan perhatian sepenuh hati dari istrinya, hendaklah memilih perempuan yang masih perawan

PERBEDAAN TA’ARUF DAN PACARAN

Tujuan :
- taaruf (t) : mengenal calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan.
- pacaran (p) : mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah …

Kapan dimulai
- t : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
- p : saat sudah diledek sama teman:”koq masih jomblo?”, atau saat butuh temen curhat, atau saat taruhan dengan teman.

Waktu
- t : sesuai dengan adab bertamu.
- p : pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari klo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa.

Tempat pertemuan
- t : di rumah sang calon, balai pertemuan, musholla, masjid, sekolahan.
- p : di rumah sang calon, kantor, mall, cafe, diskotik, tempat wisata, kendaraan umum & pribadi, pabrik.

Frekuensi pertemuan
- t : lebih sedikit lebih baik karena menghindari zina hati.
- p : lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu.

Lama pertemuan
- t : sesuai dengan adab bertamu
- p : selama belum ada yang komplain, lanjut !

Materi pertemuan
- t : kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan.
- p : cerita apa aja kejadian minggu ini, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.

Jumlah yang hadir
- t : minimal calon lelaki, calon perempuan, serta seorang pendamping (bertiga). maksimal tidak terbatas (disesuaikan adab tamu).
- p : calon lelaki dan calon perempuan saja (berdua). klo rame-rame bukan pacaran, tapi rombongan.

Biaya
- t : secukupnya dalam rangka menghormati tamu (sesuai adab tamu).
- p : kalau ada biaya: ngapel, kalau ngga ada absent dulu atau cari pinjeman, terus tempat pertemuannya di rumah aja kali ya? tapi gengsi dong pacaran di rumah doang ?? apa kata doi coba ??

Lamanya
- t : ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. dan ketika informasi sudah cukup (bisa seminggu, sebulan, 2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu?
- p : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun.

Saat tidak ada kecocokan saat proses

- t : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan menyebut alasannya.
- p : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/tanpa menyebut alasannya.


Selasa, 09 September 2008



Di dalam Jannat al-Mualla. Di balik tembok putih di mana Anda lihat orang berdiri adalah di mana para anggota keluarga Nabi saww dimakamkan, a.l. Abu Thalib, Abdul Muttalib, Sayyida Khadija, dll.

Di atas timbunan tanah ini dulu berdiri rumah Imam ke-4 as. Beliau as datang ke sini setelah mendengar kabar bahwa Mukhtar telah membunuh Hurmala. Itulah kali pertama Beliau as tersenyum setelah Karbala.Keseluruhan area ini dikenal sebagai "Mahal-e-Banu Hashim". Juga disebut "Suq al-Layl"

Parkir mobil bawah tanah (dibangun oleh pemerintah Saudi) yang terlihat di sini dulunya adalah lembah (shi'b) Abu Thalib. Pada masa-masa awal Islam, Nabi saww beserta keluarga dan para pengikutnya diisolasi di sini oleh bani Quraysy
Gua Hira. Nabi saww biasa bermeditasi di sini. Ayat Qur'an pertama turun di sini

Jannat al-Mualla setelah dihancurkan. Leluhur Nabi saww, Sayyida Khadija, Abu Thalib dan banyak lagi figur orang-orang saleh dimakamkan di sini

Pemakaman Jannat al-Mualla di Makkah sebelum dihancurkan raja al-Saud
Gambaran mu'jizat Nabi saww membelah bulan menjadi dua di atas bukit Abu Qubais (Makkah)

Tempat kelahiran Nabi saww. Pemerintah Saudi mengubahnya menjadi perpustakaan

Senin, 08 September 2008

Doa Iftitah

اَللّـهُمَّ اِنّياَفْتَتِحُ الثَّناءَ بِحَمْدِكَ ، وَ اَنْتَ مُسَدِّدٌ لِلصَّوابِبِمَّنِكَ ، وَ اَيْقَنْتُ اَنَّكَ اَنْتَ اَرْحَمُ الرّاحِمينَ فيمَوْضِعِ الْعَفْوِ وَ الرَّحْمَةِ ، وَ اَشَدُّ الْمُعاقِبينَ فيمَوْضِعِ النَّكالِ وَ النَّقِمَةِ ، وَ اَعْظَمُ الْمُتَجَبِّرِين
َ فيمَوْضِعِ الْكِبْرياءِ وَ الْعَظَمَةِ .
Ya Allah, aku memulai syukurku dengan memuji-Mu. Engkau yang mengarahkan kebenaran dengan anugerah-Mu. Aku yakin Engkaulah Yang Mahakasih dan Mahasayang di suaka pengampunan dan rahmat. Engkaulah yang lebih keras siksanya di pengadilan dan kemarahan. Engkaulah yang lebih arogan di arena keangkuhan dan keagungan

اَللّـهُمَّ اَذِنْتَ ليفي دُعائِكَ وَ مَسْأَلَتِكَ فَاسْمَعْ يا سَميعُ مِدْحَتي ، وَ اَجِبْ يارَحيمُ دَعْوَتي ، وَ اَقِلْ يا غَفُورُ عَثْرَتي ،
Ya Allah, Engkau izinkanku untuk berdoa dan meminta-Mu, maka dengarlah wahai Yang Maha Mendengar pujiku, kabulkanlah wahai Yang Mahawelas atas doaku, ampunilah kesalahanku wahai Yang Maha Pengampun!
فَكَمْ يا اِلهي مِنْكُرْبَة قَدْ فَرَّجْتَها وَ هُمُوم قَدْ كَشَفْتَها ، وَ عَثْرَةٍ قَدْاَقَلْتَها ، وَ رَحْمَة قَدْ نَشَرْتَها ، وَ حَلْقَةِ بَلاء قَدْفَكَكْتَها .
Sembahanku! Betapa banyak kesulitan yang telah Engkau lapangkan, kesedihan yang telah Engkau sirnakan, dosa yang telah Engkau hapuskan, rahmat yang telah Engkau tebarkan, rantai penderitaan yang telah Engkau retaskan

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذي لَمْ يَتَّخِذْ صاحِبَةً وَلا وَلَداً ، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَريكٌ في الْمُلْكِ ، وَ لَمْ يَكُنْلَهُ وَلِىٌّ مِنَ الذُّلِّ وَ كَبِّرْهُ تَكْبيراً .
Segala puji bagi Allah yang tidak berteman dan beranak, tidak bersekutu di kerajaan-Nya dan wali-Nya kosong dari kehinaan. Agungkanlah Dia dengan pengagungan yang tiada banding!
اَلْحَمْدُ للهِبِجَميعِ مَحامِدِهِ كُلِّهَا ، عَلى جَميعِ نِعَمِهِ كُلِّها ،اَلْحَمْدُ للهِ الَّذي لا مُضادَّ لَهُ في مُلْكِهِ ، وَ لا مُنازِعَلَهُ في اَمْرِهِ .
Segala puji bagi Allah seutuhnya dengan semua pujian untuk-Nya atas semua karunia-Nya yang tak pernah berkurang! Segala puji bagi Allah yang tiada banding dalam kekuasaan-Nya, tiada penentang dalam urusan-Nya!
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذي لا شَريكَ لَهُ في خَلْقِهِ ،وَ لا شَبيهَ لَهُ في عَظَمَتِهِ ، اَلْحَمْدُ للهِ الْفاشي في الْخَلْقِاَمْرُهُ وَ حَمْدُهُ،الظّاهِرِ بِالْكَرَمِ مَجْدُهُ ، الْباسِطِبِالْجُودِ يَدَهُ ، الَّذي لا تَنْقُصُ خَزائِنُهُ ، وَ لا تَزيدُهُكَثْرَةُ الْعَطاءِ إلاّ جُوداً وَ كَرَماً ، اِنَّهُ هُوَ الْعَزيزُالْوَهّابُ .
Segala puji bagi Allah yang tiada sekutu dalam penciptaan-Nya, tiada penyerupa dalam keagungan-Nya! Segala puji bagi Allah yang tampak perbuatan dan pujian-Nya dalam penciptaan, yang kasat mata keagungan-Nya dengan kemuliaan, yang mengulurkan tangan-Nya dengan kedermawanan, yang tiada berkurang kekayaan-Nya, tiada pula bertambah karena banyaknya pemberian! Dialah yang Mahamulia dan Maha Pemberi!

اَللّـهُمَّ اِنّي اَسْاَلُكَ قَليلاً مِنْ كَثير ،مَعَ حاجَة بي اِلَيْهِ عَظيمَة وَ غِناكَ عَنْهُ قَديمٌ ، وَ هُوَ عِنْديكَثيرٌ، وَ هُوَ عَلَيْكَ سَهْلٌ يَسيرٌ .
Ya Allah, aku memohon-Mu, sedikit dari yang melimpah, karena kebutuhanku sangat besar terhadap yang sedikit itu, sementara ketidakbutuhan-Mu yang kekal atasnya, kebutuhan itu di sisiku adalah besar, sementara bagi-Mu adalah sederhana dan remeh
اَللّـهُمَّ اِنَّ عَفْوَكَعَنْ ذَنْبي ، وَ تَجاوُزَكَ عَنْ خَطيـئَتي ، وَ صَفْحَكَ عَنْ ظُلْمي وَسِتْرَكَ عَنْ قَبيحِ عَمَلي ، وَ حِلْمَكَ عَنْ كَثيرِ جُرْمي عِنْدَ ماكانَ مِنْ خَطئي وَعَمْدي ، اَطْمَعَني في اَنْ اَسْأَلَكَ ما لااَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ ، الَّذي رَزَقْتَني مِنْ رَحْمَتِكَ ، وَاَرَيْتَني مَنْ قُدْرَتِكَ ، وَ عَرَّفْتَني مِنْ اِجابَتِكَ ، فَصِرْتُاَدْعُوكَ آمِناً،وَ اَسْاَلُكَ مُسْتَأنِساً ، لا خائِفاً وَ لا وَجِلاً، مُدِلاًّ عَلَيْكَ فيـما قَصَدْتُ فيهِ اِلَيْكَ ، فَاِنْ اَبْطأَ عَنّيعَتَبْتُ بِجَهْلي عَلَيْكَ ، وَ لَعَلَّ الَّذي اَبْطأَ عَنّي هُوَخَيْرٌ لي لِعِلْمِكَ بِعاقِبَةِ الاُْمُورِ ، فَلَمْ اَرَ مَوْلاًكَريماً اَصْبَرَ عَلى عَبْد لَئيم مِنْكَ عَلَيَّ يا رَبِّ ، اِنَّكَتَدْعُوني فَاُوَلّي عَنْكَ ، وَ تَتَحَبَّبُ اِلَيَّ فَاَتَبَغَّضُاِلَيْكَ ، وَ تَتَوَدَّدُ اِلَىَّ فَلا اَقْبَلُ مِنْكَ ، كَاَنَّ لِيَالتَّطَوُّلَ عَلَيْكَ ، فَلَمْ يَمْنَعْكَ ذلِكَ مِنَ الرَّحْمَةِ لي ،وَ الاِْحْسانِ اِلَىَّ ، وَ التَّفَضُّلِ عَلَيَّ بِجُودِكَ وَ كَرَمِكَ، فَارْحَمْ عَبْدَكَ الْجاهِلَ وَ جُدْ عَلَيْهِ بِفَضْلِ اِحْسانِكَاِنَّكَ جَوادٌ كَريمٌ .
Ya Allah, ampunan-Mu atas dosaku, maaf-Mu atas kesalahanku, kemurahan-Mu atas kezalimanku, perahasiaanmu atas buruknya amalku dan kesabaran-Mu atas banyaknya kejahatan yang kulakukan secara sengaja, memberanikan diriku untuk meminta kepada-Mu sesuatu yang tidak layak aku dapatkan dari-Mu, sesuatu yang Engkau berikan kepadaku karena rahmat-Mu, Engkau perlihatkan kepadaku kekuasaan-Mu, Engkau kenalkan aku karena kedermawanan-Mu, karenanya aku berdoa kepada-Mu dengan penuh rasa aman, memohon-Mu dengan penuh ketenangan, tiada rasa takut atau khawatir kepada-Mu atas keperluanku kepada-Mu! Apabila jawaban-Mu lambat, aku mencerca-Mu karena kebodohanku! Padahal kelambatan itu lebih baik bagiku, karena Engkau mengetahui akibat dari semua urusan!
Aku tidak menjumpai tuan yang lebih murah hati dan lebih sabar terhadap budak yang tak tahu berterima kasih seperti aku, selain-Mu! Engkau memanggilku, namun aku berpaling dari-Mu! Engkau mencintaiku, namun aku membenci-Mu! Engkau menyayangiku, namun aku abaikan rasa sayang-Mu! Seolah aku berhak mengajari-Mu! Namun, kekurangajaranku itu tidak menghalangi-Mu memberi rahmat dan kebaikan-Mu kepadaku, tidak mengurangi keramahan-Mu kepadaku dengan kedermawanan dan kemurahan-Mu! Karenanya, sayangilah hamba-Mu yang bodoh ini! Limpahkanlah kepadaku kebaikan-Mu! Sungguhnya Engkau adalah Mahaderma dan Mahamulia!


اَلْحَمْدُ للهِ مالِكِ الْمُلْكِ ،مُجْرِي الْفُلْكِ ، مُسَخِّرِ الرِّياحِ ، فالِقِ الاِْصْباحِ ، دَيّانِالدّينِ ، رَبِّ الْعَالَمينَ.
Segala puji bagi Allah, Raja diraja, yang menggerakkan bahtera, yang menggerakkan angin, yang mendedahkan pagi, yang melunasi utang! Dialah Tuhan alam semesta!
اَلْحَمْدُ للهِ عَلى حِلْمِهِ بَعْدَعِلمِهِ ، وَ الْحَمْدُ للهِ عَلى عَفْوِهِ بَعْدَ قُدْرَتِهِ ، وَالْحَمْدُ للهِ عَلى طُولِ اَناتِهِ في غَضَبِهِ ، وَ هُوَ قادِرٌ عَلى مايُريدُ.
Segala puji bagi Allah atas kesabaran setelah ilmu-Nya! Segala puji bagi Allah atas ampunan-Nya setelah kekuasaan-Nya! Segala puji bagi Allah atas kesabaran-Nya yang mendahului kemurkaan-Nya, padahal Dia Mahakuasa atas kehendak-Nya!
اَلْحَمْدُ للهِ خالِقِ الْخَلْقِ ، باسِطِ الرِّزْقِ ، فاِلقِاَلاِْصْباحِ ذِي الْجَلالِ وَ الاِْكْرامِ وَ الْفَضْلِ وَ الاِْنْعامِ ،الَّذي بَعُدَ فَلا يُرى ، وَ قَرُبَ فَشَهِدَ النَّجْوى تَبارَكَ وَتَعالى .
! Segala puji bagi Allah, Pencipta makhluk, Pemberi rezeki, Pembelah waktu pagi, Mahaagung dan Mahamulia, Maha Pemurah dan Pemberi nikmat, yang jauh tidak terlihat dan yang dekat mendengar bisikan! Dia Mahasuci dan Mahaluhur.
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذي لَيْسَ لَهُ مُنازِعٌ يُعادِلُهُ ، وَ لاشَبيهٌ يُشاكِلُهُ ، وَ لا ظَهيرٌ يُعاضِدُهُ ، قَهَرَ بِعِزَّتِهِالاَْعِزّاءَ ، وَ تَواضَعَ لِعَظَمَتِهِ الْعُظَماءُ ، فَبَلَغَبِقُدْرَتِهِ ما يَشاءُ.
Segala puji bagi Allah, tiada pesaing yang mampu menandingi-Nya, tiada yang serupa dengan-Nya, tiada teman yang membantu-Nya! Perkasa dengan memuliakan orang-orang mulia, merendah orang-orang agung karena keagungan-Nya, telah terlaksana kehendak-Nya karena kekuasaan-Nya!
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذي يُجيبُني حينَ اُناديهِ، وَ يَسْتُرُ عَلَيَّ كُلَّ عَورَة وَ اَنَا اَعْصيهِ ، وَ يُعَظِّمُالْنِّعْمَةَ عَلَىَّ فَلا اُجازيهِ ، فَكَمْ مِنْ مَوْهِبَة هَنيئَة قَدْاَعْطاني ، وَ عَظيمَة مَخُوفَة قَدْ كَفاني ، وَ بَهْجَة مُونِقَة قَدْاَراني ، فَاُثْني عَلَيْهِ حامِداً ، وَ اَذْكُرُهُ مُسَبِّحاً .
Segala puji bagi Allah Penjawabku kala kupanggil Dia, Penutup semua auratku meski aku bermaksiat kepada-Nya, pelimpah karunia kepadaku meski aku tidak mensyukuri-Nya! Betapa banyak karunia diberikan kepadaku, kemahabesaran-Nya telah menyelamatkanku, keindahan yang mempesona telah ditunjukkan kepadaku, lalu aku memuji-Nya dengan penuh ketulusan dan mengingat-Nya dengan bertasbih!
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذي لا يُهْتَكُ حِجابُهُ ، وَ لا يُغْلَقُ بابُهُ ،وَ لا يُرَدُّ سائِلُهُ ، وَ لا يُخَيَّبُ آمِلُهُ .
Segala puji bagi Allah Yang tidak merobek lindungan-Nya, tidak menutup pintu-Nya, tidak menolak peminta-Nya, tidak mengkandaskan harapan pendamba-Nya!
اَلْحَمْدُ للهِالَّذي يُؤْمِنُ الْخائِفينَ ، وَ يُنَجِّى الصّالِحينَ ، وَ يَرْفَعُالْمُسْتَضْعَفينَ ، وَ يَضَعُ الْمُسْتَكْبِرينَ ، و يُهْلِكُ مُلُوكاًوَيَسْتَخْلِفُ آخَرينِ ، وَ الْحَمْدُ للهِ قاِصمِ الجَّبارينَ ، مُبيرِالظّالِمينَ ، مُدْرِكِ الْهارِبينَ ، نَكالِ الظّالِمينَ صَريخِالْمُسْتَصْرِخينَ ، مَوْضِعِ حاجاتِ الطّالِبينَ ، مُعْتَمَدِالْمُؤْمِنينَ .
Segala puji bagi Allah Yang mengamankan orang-orang yang takut, menyelamatkan orang-orang yang jujur, memuliakan orang-orang yang lemah, merendahkan orang-orang yang congkak, membinasakan para raja dan menggantikannya dengan orang lain!Segala puji bagi Allah Yang membinasakan orang-orang aniaya, melumpuhkan orang-orang zalim, mengejar orang-orang yang berpaling, penghancur orang-orang zalim, Penolong orang yang membutuhkan, Tumpuan harapan orang-orang yang memerlukan, Sandaran orang-orang beriman!
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذي مِنْ خَشْيَتِهِ تَرْعَدُالسَّماءُ وَ سُكّانُها ، وَ تَرْجُفُ الاَْرْضُ وَ عُمّارُها ، وَتَمُوجُ الْبِحارُ وَ مَنْ يَسْبَحُ في غَمَراتِها .
Segala puji bagi Allah yang menggetarkan langit dan penduduknya, mengguncang bumi dan penghuninya, menciptakan badai lautan yang mendera orang-orang yang berenang di dalamnya!
اَلْحَمْدُ للهِالَّذي هَدانا لِهذا وَ ما كُنّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا اَنْ هَدانَا اللّهُ.
Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami kepada (agama) dan kami tidak mungkin mendapatkan petunjuk jika Allah tidak memberikan petunjuk kepada kami
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذي يَخْلُقُ وَ لَمْ يُخْلَقْ ، وَ يَرْزُقُ وَ لايُرْزَقُ ، وَ يُطْعِمُ وَلا يُطْعَمُ ، وَ يُميتُ الاَْحياءَ وَ يُحْيِيالْمَوْتى وَ هُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَ هُوَ عَلىكُلِّ شَيْء قَديرٌ .
Segala puji bagi Allah yang menciptakan dan tidak diciptakan, yang memberikan rezeki dan tidak memperoleh rezeki, yang memberikan makan dan tidak diberi makan, yang mematikan segala yang hidup, dan yang menghidupkan semua yang mati, sedangkan Ia Mahahidup yang tak pernah mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Ia Mahamampu atas segala sesuatu


اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد عَبْدِكَوَ رَسُولِكَ ، وَ اَمينِكَ ، وَ صَفِيِّكَ ، وَ حَبيبِكَ ، وَ خِيَرَتِكَمَنْ خَلْقِكَ ، وَ حافِظِ سِرِّكَ ، وَ مُبَلِّغِ رِسالاتِكَ ، اَفْضَلَوَ اَحْسَنَ ، وَ اَجْمَلَ وَ اَكْمَلَ ، وَ اَزْكى وَ اَنْمى ، وَاَطْيَبَ وَ اَطْهَرَ ، وَ اَسْنى وَ اَكْثَرَ ما صَلَّيْتَ وَ بارَكْتَوَ تَرَحَّمْتَ ، وَ تَحَنَّنْتَ وَ سَلَّمْتَ عَلى اَحَد مِن عِبادِكَ وَاَنْبِيائِكَ وَ رُسُلِكَ ، وَ صِفْوَتِكَ وَ اَهْلِ الْكَرامَةِ عَلَيْكَمِن خَلْقِكَ .
Ya Allah, curahkanlah shalawat atas Muhammad, hamba dan utusan-Mu, kepercayaan dan pilihan-Mu, kekasih dan pilihan-Mu di antara makhluk-Mu, penjaga rahasia-Mu, dan penyampai risalah-Mu, shalawat, berkah, rahmat, kasih-sayang, dan salam kesejahteraan terutama, terbaik, terindah, tersempurna, terbersih, tersubur, terharum, tersuci, tertinggi, dan terbanyak yang pernah Kaulimpahkan atas seluruh hamba, nabi, rasul, pilihan, dan orang-orang mulia dari makhluk-Mu


اَللّـهُمَّ وَ صَلِّ عَلى عَليٍّ اَميرِالْمُؤْمِنينَ ، وَ وَصِيِّ رَسُولِ رَبِّ الْعالَمينَ ، عَبْدِكَ وَوَليِّكَ ، وَ اَخي رَسُولِكَ ، وَ حُجَّتِكَ عَلى خَلْقِكَ ، وَ آيَتِكَالْكُبْرى ، وَ النَّبأِ الْعَظيمِ ، وَ صَلِّ عَلَى الصِّدّيقَةِالطّاهِرَةِ فاطِمَةَ سَيِّدَةِ نِساءِ الْعالَمينَ ، وَصَلِّ عَلىسِبْطَيِ الرَّحْمَةِ وَ اِمامَيِ الْهُدى ، الْحَسَنِ وَ الْحُسَيْنِسَيِّدَيْ شَبابِ اَهْلِ الْجَّنَةِ ، وَ صَلِّ عَلى اَئِمَّةِالْمُسْلِمينَ ، عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ ، وَ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ ،وَ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّد ، وَ مُوسَى بْنِ جَعْفَر ، وَ عَلِيِّ بْنِمُوسى ، وَ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ ، وَ عَلِيِّ بْنِ مُحَمَّد ، وَالْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ ، وَ الْخَلَفِ الْهادي الْمَهْدِيِّ ، حُجَجِكَعَلى عِبادِكَ ، وَ اُمَنائِكَ في بِلادِكَ صَلَاةً كَثيرَةً دائِمَةً.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Ali, Amirul Mukminin, washi Rasul Tuhan semesta alam, hamba dan kekasih-Mu, saudara Rasul-Mu, hujjah-Mu atas makhluk-Mu, ayat-Mu yang teragung, dan berita penting yang agung. Curahkanlah shalawat atas shiddîqah yang suci, Fathimah (az-Zahrâ`), penghulu wanita semesta alam. Limpahkanlah shalawat atas dua cucu rahmat dan pemimpin petunjuk, Hasan dan Husain, penghulu seluruh pemuda penghuni surga. Dan curahkanlah shalawat atas para pemimpin Muslimin, Ali bin Husain, Muhammad bin Ali, Ja’far bin Muhammad, Musa bin Ja’far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, Hasan bin Ali, dan pengganti (terakhir) penegak bendera petunjuk al-Mahdi, para hujjah-Mu atas hamba-hamba-Mu dan orang-orang kepercayaan-Nya di seluruh penjuru negeri-Mu, shalawat yang tak terhingga nan abadi

اَللّـهُمَّ وَ صَلِّ عَلى وَلِيِّ اَمْرِكَ الْقائِمِ الْمُؤَمَّلِ ، وَالْعَدْلِ الْمُنْتَظَرِ ، وَ حُفَّهُ بِمَلائِكَتِكَ الْمُقَرَّبينَ ، وَاَيِّدْهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ يا رَبَّ الْعالَمينَ ، اَللّـهُمَّاجْعَلْهُ الدّاعِيَ اِلى كِتابِكَ ، وَ الْقائِمَ بِدينِكَ ،اِسْتَخْلِفْهُ في الاَْرْضِ كَما اسْتَخْلَفْتَ الَّذينَ مِنْ قَبْلِهِ ،مَكِّنْ لَهُ دينَهُ الَّذي ارْتَضَيْتَهُ لَهُ ، اَبْدِلْهُ مِنْ بَعْدِخَوْفِهِ اَمْناً يَعْبُدُكَ لا يُشْرِكُ بِكَ شَيْئاً ، اَللّـهُمَّاَعِزَّهُ وَ اَعْزِزْ بِهِ ، وَ انْصُرْهُ وَ انْتَصِرْ بِهِ ، وَانْصُرْهُ نَصْراً عَزيزاً ، وَ اْفتَحْ لَهُ فَتْحاً يَسيراً ، وَاجْعَلْ لَهُ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطاناً نَصيراً ، اَللّـهُمَّ اَظْهِرْبِهِ دينَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ ، حَتّى لا يَسْتَخْفِيَ بِشَىْء مِنَالْحَقِّ مَخافَةَ اَحَد مِنَ الْخَلْقِ .
Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas pengurus urusan-Mu, al-Qâ`im yang selalu diharapkan dan keadilan yang ditunggu-tunggu, kirimkanlah para malaikat-Mu untuk selalu bersamanya, dan kuatkanlah ia dengan Ruhul Qudus, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, jadikan ia pengajak kepada kitab-Mu dan penegak agama-Mu, jadikanlah ia khalifah di muka bumi ini sebagaimana Engkau telah menjadikan orang-orang sebelumnya sebagai khalifah, tegakkan agamanya yang telah Kauridhai baginya, gantikan ketakutannya dengan rasa aman (sehingga) ia dapat menyembah-Mu dengan tidak menyekutukan-Mu dengan sesuatu apa pun. Ya Allah, muliakanlah ia dan kuatkan (kami) dengan (wujud)nya, tolonglah dan menangkan ia, tolonglah ia dengan pertolongan yang mulia, berikan kemenangan kepadanya dengan kemenangan yang mudah (digapai), jadikan baginya kerajaan yang terdukung dari sisi-Mu. Ya Allah, tampakkan dengannya agama-Mu dan sunnah Nabi-Mu sehingga ia tidak terpaksa menyembunyikan kebenaran sedikit pun karena takut kepada (ancaman) makhluk

اَللّـهُمَّ اِنّانَرْغَبُ اِلَيْكَ في دَوْلَة كَريمَة تُعِزُّ بِهَا الاِْسْلامَ وَاَهْلَهُ ، وَ تُذِلُّ بِهَا النِّفاقَ وَ اَهْلَهُ ، وَ تَجْعَلُنا فيهامِنَ الدُّعاةِ اِلى طاعَتِكَ ، وَ الْقادَةِ اِلى سَبيلِكَ ، وَتَرْزُقُنا بِها كَرامَةَ الدُّنْيا وَ الاْخِرَةِ .
Ya Allah, kami mengharap kepada-Mu (untuk mewujudkan) sebuah pemerintahan mulia yang dengannya Engkau memuliakan Islam dan para pengikutnya, menghinakan kemunafikan dan para penyandangnya, menjadikan kami di antara pengajak kepada ketaatan-Mu dan pemimpin menuju jalan-Mu, dan menganugerahkan kepada kami kemuliaan dunia dan akhirat
اَللّـهُمَّ ماعَرَّفْتَنا مِن الْحَقِّ فَحَمِّلْناهُ ، وَ ما قَصُرْنا عَنْهُفَبَلِّغْناهُ ، اَللّـهُمَّ الْمُمْ بِهِ شَعَثَنا ، وَ اشْعَبْ بِهِصَدْعَنا ، وَ ارْتُقْ بِهِ فَتْقَنا ، وَ كَثِّرْبِهِ قِلَّتَنا ، وَاَعْزِزْ بِهِ ذِلَّتَنا ، وَ اَغْنِ بِهِ عائِلَنا ، وَ اَقْضِ بِهِ عَنْمَغْرَمِنا ، وَ اجْبُرْبِهِ فَقْرَنا ، وَسُدَّ بِهِ خَلَّتَنا ، وَيَسِّرْ بِهِ عُسْرَنا ، وَ بَيِّضْ بِهِ وُجُوهَنا ، وَ فُكَّ بِهِاَسْرَنا ، وَ اَنْجِحْ بِهِ طَلِبَتَنا ، وَ اَنْجِزْ بِهِ مَواعيدَنا ،وَ اسْتَجِبْ بِهِ دَعْوَتَنا ، وَ اَعْطِنا بِهِ سُؤْلَنا ، وَ بَلِّغْنابِهِ مِنَ الدُّنْيا وَ الاْخِرَةِ آمالَنا،وَ اَعْطِنا بِهِ فَوْقَرَغْبَتِنا ، يا خَيْرَ الْمَسْؤولينَ وَ اَوْسَعَ الْمُعْطينَ ، اِشْفِبِهِ صُدُورَنا ، وَ اَذْهِبْ بِهِ غَيْظَ قُلُوبِنا ، وَ اهْدِنا بِهِلِمَا اخْتُلِفَ فيهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِكَ ، اِنَّكَ تَهْدي مَنْتَشاءُ اِلى صِراط مُسْتَقيم ، وَ انْصُرْنا بِهِ عَلى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّنا اِلـهَ الْحَقِّ آمينَ .
Ya Allah, kebenaran yang telah Kaukenalkan kepada kami, berikanlah kekuatan kepada kami untuk memikulnya dan segala yang belum kami ketahui berkenaan dengannya, sampaikanlah kepada kami. Ya Allah, dengan (perantara)nya bereskan urusan kami yang tak terurus, kumpulkan keterceraiberaian kami, himpunkan keterpecahbelahan (barisan) kami, perbanyak kesedikitan jumlah kami, muliakan kehinaan kami, kayakan orang-orang miskin kami, lunaskanlah utang-utang kami, tamballah kefakiran kami, tutupilah kekurangan kami, mudahkanlah kesulitan kami, putihkanlah wajah kami, bebeaskanlah ketertawanan kami, kabulkanlah permohonan kami, tepatilah janji-janji(-Mu) kepada kami, kabulkanlah doa kami, berikanlah permohonan kami, sampaikanlah kami kepada cita-cita dunia dan akhirat, dan anugerahkan kepada kami melebihi keinginan kami. Wahai sebaik-baik Zat yang dapat dimohon dan seluas-luas Zat Pemberi, dengan (perantara)nya sembuhkan (penyakit) batin kami, lenyapkan amarah hati kami, dan berikan petunjuk kepada kami (sehingga kami dapat mengenal kebenaran) yang diperselisihkan dengan izin-Mu; sesungguhnya Engkau menunjukkan orang yang Kaukehendaki ke jalan yang lurus, dan tolonglah kami atas musuh-Mu dan musuh kami, wahai Tuhan kebenaraan. Amin!

اَللّـهُمَّ اِنّا نَشْكُواِلَيْكَ فَقْدَ نَبِيِّنا صَلَواتُكَ عَلَيْهِ وَ آلِهِ ، وَغَيْبَةَوَلِيِّنا ، وَ كَثْرَةَ عَدُوِّنا ، وَ قِلَّةَ عَدَدِنا ، وَ شِدّةَالْفِتَنِ بِنا ، وَ تَظاهُرَ الزَّمانِ عَلَيْنا ، فَصَلِّ عَلى مُحَمَّدوَ آلِهِ ، وَ اَعِنَّا عَلى ذلِكَ بِفَتْح مِنْكَ تُعَجِّلُهُ ، وَبِضُرٍّ تَكْشِفُهُ ، وَ نَصْر تُعِزُّهُ ، وَ سُلْطانِ حَقٍّ تُظْهِرُهُ، وَ رَحْمَة مِنْكَ تَجَلِّلُناها ، وَ عافِيَة مِنْكَ تُلْبِسُناها ،بِرَحْمَتِكَ يا اَرْحَمَ الرّاحِمينَ.
Ya Allah, kami mengadu kepada-Mu atas ketiadaan Nabi kami—semoga shalawat-Mu selalu tercurahkan atasnya dan atas keluarganya— kegaiban imam kami, banyaknya musuh kami, sedikitnya jumlah kami, keganasan fitnah terhadap kami, dan kemenangan masa atas kami. Maka, curahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya, dan bantulah kami (untuk mengatasi) semua itu dengan kemenangan dari-Mu yang Kausegerakan, kesengsaraan yang Kausingkapkan, pertolongan yang Kaukokohkan, kerajaan haq yang Kaumenangkan rahmat dari-Mu yang Kauagungkan kami dengannya, dan ‘afiat dari-Mu yang Kausandangkan pada kami, demi rahmat-Mu wahai Yang lebih pengasih dari para pengasih[]
DOA HARIAN RAMADHAN

Doa Hari Pertama

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ
وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah puasa dan ibadahku di bulan ini seperti puasa orang-orang sejati, bangunkanlah aku di bulan ini dari kelelapan tidur orang-orang yang lupa dan ampunilah segala kesalahanku, wahai Tuhan semesta alam, dan ampunilah aku, wahai pengampun orang-orang yang bersalah.


Doa Hari Kedua

اَللَّهُمَّ قَرِّبْنِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ سَخَطِكَ وَ نَقِمَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِقِرَاءَةِ آيَاتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Ya Allah, dekatkanlah aku di bulan ini dari ridha-Mu, hindarkanlah aku di bulan ini dari kemurkaan-Mu, dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca ayat-ayat (kitab)-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.


Doa Hari Ketiga

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ الذِّهْنَ وَ التَّنْبِيْهَ وَ بَاعِدْنِيْ فِيْهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَ التَّمْوِيْهِ وَ اجْعَلْ لِيْ نَصِيْبًا مِنْ كُلِّ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيْهِ، بِجُوْدِكَ يَا أَجْوَدَ الْأَجْوَدِيْنَ

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini kecerdasan dan kesadaran diri, jauhkanlah aku di bulan ini dari ketololan dan kesesatan, dan limpahkanlah kepadaku sebagian dari setiap kebajikan yang Engkau turunkan di bulan ini. Dengan kedermawanan-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Dermawan dari para dermawan.


Doa Hari Keempat

اَللَّهُمَّ قَوِّنِيْ فِيْهِ عَلَى إِقَامَةِ أَمْرِكَ وَ أَذِقْنِيْ فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ وَ أَوْزِعْنِيْ فِيْهِ لأدَاءِ شُكْرِكَ بِكَرَمِكَ
وَ احْفَظْنِيْ فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَ سِتْرِكَ يَا أَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ

Ya Allah, kuatkanlah diriku di bulan ini untuk melaksanakan perintah-Mu, anugerahkan kepadaku di bulan ini kemanisan mengingat-Mu, dengan kemurahan-Mu berikanlah kesempatan kepadaku di bulan ini untuk bersyukur kepada-Mu demi kemurahan-Mu, dan dengan penjagaan dan tirai-Mu jagalah diriku di bulan ini, wahai Dzat Yang Lebih Melihat dari orang-orang yang melihat.


Doa Hari Kelima

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الْقَانِتِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ أَوْلِيَائِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَأْفَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang memohon pengampunan, jadikanlah aku di bulan ini dari dari golongan hamba-hamba-Mu yang salih dan pasrah, dan jadikanlah aku di bulan ini dari golongan para kekasih-Mu yang dekat dengan-Mu. Dengan kasih sayang-mu wahai Dzat Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.


Doa Hari keenam

اَللَّهُمَّ لاَ تَخْذُلْنِيْ فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ وَ لاَ تَضْرِبْنِيْ بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ وَ زَحْزِحْنِيْ فِيْهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ سَخَطِكَ بِمَنِّكَ وَ أَيَادِيْكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِيْنَ

Ya Allah, jangan Kau hinakan aku di bulan ini karena keberanianku bermaksiat kepada-Mu, jangan Kau cambuk aku dengan cambuk kemurkaan-Mu dan jauhkanlah aku dari (segala perbuatan) yang menyebabkan murka-Mu. Dengan anugerah dan kekuasaan-Mu wahai Puncak Harapan para pengharap.


Doa Hari Ketujuh

اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ فِيْهِ عَلَى صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ هَفَوَاتِهِ وَ آثَامِهِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ ذِكْرَكَ بِدَوَامِهِ بِتَوْفِيْقِكَ يَا هَادِيَ الْمُضِلِّيْنَ

Ya Allah, bantulah aku di bulan ini dalam melaksanakan puasa dan ibadah, jauhkanlah aku di bulan ini dari kesalahan dan doa-dosa (yang tidak pantas dilaksanakan) di dalamnya, dan anugerahkanlah kepadaku di bulan ini (kesempatan untuk) mengingat-Mu untuk selamanya
dengan taufik-Mu, wahai penunjuk jalan orang-orang yang sesat.


Doa Hari Kedelapan

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ رَحْمَةَ الأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلاَمِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الآمِلِيْنَ
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini untuk mengasihani anak-anak yatim, memberi makan, menebarkan salam dan bersahabat dengan orang-orang mulia. Dengan keutamaan-Mu, wahai Tempat Bernaung orang-orang yang berharap.


Doa Hari Kesembilan

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ نَصِيْبًا مِنْ رَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ وَ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِبَرَاهِيْنِكَ السَّاطِعَةِ وَ خُذْ بِنَاصِيَتِيْ إِلَى مَرْضَاتِكَ الْجَامِعَةِ بِمَحَبَّتِكَ يَا أَمَلَ الْمُشْتَاقِيْنَ
Ya Allah, limpahkanlah kepadaku di bulan sebagian dari rahmat-Mu yang luas, tunjukanlah aku di bulan ini kepada tanda-tanda-Mu yang terang, dan tuntunlah aku kepada ridha-Mu yang maha luas. Dengan cinta-Mu wahai harapan orang-orang yang rindu.


Doa Hari Kesepuluh

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُتَوَكِّلِيْنَ عَلَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْفَائِزِيْنَ لَدَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ إِلَيْكَ بِإِحْسَانِكَ يَا غَايَةَ الطَّالِبِيْنَ

Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang bertawakal kepada-Mu, jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang jaya di haribaan-Mu, dan jadikanlah aku di bulan ini dari golongan orang-orang yang telah dekat kepada-Mu. Dengan kebaikan-Mu wahai tujuan orang-orang yang berharap.


Doa Hari Kesebelas

اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرِّهْ إِلَيَّ فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرِّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ وَ النِّيْرَانَ بِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ
Ya Allah, cintakanlah kepadaku di bulan ini berbuat kebajikan, bencikanlah kepadaku di bulan ini kefasikan dan maksiat, dan cegahlah dariku di bulan ini kemurkaan dan neraka-(Mu) dengan pertolongan-Mu wahai Penolong para peminta pertolongan.


Doa Hari Kedua Belas
اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْلِ
وَالإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ

Ya Allah, hiasilah diriku di bulan ini dengan menutupi (segala kesalahanku) dan rasa malu, pakaikanlah kepadaku di bulan ini pakaian qana’ah dan mencegah diri, tuntunlah aku di bulan ini untuk berbuat adil, dan kesadaran, dan jagalah aku di bulan ini dari setiap yang kutakuti. Dengan penjagaan-Mu wahai Penjaga orang-orang yang ketakutan.


Doa Hari Ketiga Belas

اَللَّهُمَّ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الدَّنَسِ وَ الْأَقْذَارِ وَ صَبِّرْنِيْ فِيْهِ عَلَى كَائِنَاتِ الْأَقْدَارِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِلتُّقَى وَ صُحْبَةِ الأَبْرَارِ بِعَوْنِكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ الْمَسَاكِيْنِ

Ya Allah, sucikanlah aku di bulan ini dari segala jenis kotoran, jadikanlah aku di bulan ini sabar menerima setiap ketentuan-(Mu), dan anugerahkanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk meraih takwa
dan bersahabat dengan orang-orang yang bijak dengan pertolongan-Mu wahai Kententraman hati orang-orang miskin.

Doa Hari keempat Belas

اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ فِيْهِ بِالْعَثَرَاتِ وَ أَقِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْخَطَايَا وَ الْهَفَوَاتِ وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ فِيْهِ غَرَضًا لِلْبَلايَا وَ الآفَاتِ بِعِزَّتِكَ يَا عِزَّ الْمُسْلِمِيْنَ
Ya Allah, jangan Kau siksa aku di bulan ini karena kesalahan-kesalahanku, selamatkanlah aku di bulan ini dari segala kesalahan, dan jangan Kau jadikan aku di bulan ini tempat persinggahan malapetaka dan bala dengan kemuliaan-Mu wahai Kemuliaan muslimin.


Doa Hari Kelima Belas

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ طَاعَةَ الْخَاشِعِيْنَ وَ اشْرَحْ فِيْهِ صَدْرِيْ بِإِنَابَةِ الْمُخْبِتِيْنَ بِأَمَانِكَ يَا أَمَانَ الْخَائِفِيْنَ

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini ketaatan orang-orang yang khusyu’, dan lapangkanlah dadaku di bulan ini karena taubat orang-orang yang mencintai-Mu. Dengan perlindungan-Mu wahai Pengaman orang-orang yang takut.


Doa Hari Keenam Belas

اَللَّهُمَّ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوَافَقَةِ الْأَبْرَارِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مُرَافَقَةَ الْأَشْرَارِ وَ آوِنِيْ فِيْهِ بِرَحْمَتِكَ إِلَى (فِيْ) دَارِ الْقَرَارِ بِإِلَهِيَّتِكَ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ

Ya Allah, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk berkumpul bersama orang-orang baik, jauhkanlah aku di bulan ini dari bersahabat dengan orang-orang jahat, dan dengan rahmat-Mu tampatkanlah aku di bulan ini di dalam rumah keabadian dengan ketuhanan-Mu wahai Tuhan sekalian alam.


Doa Hari Ketujuh Belas

اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَ اقْضِ لِيْ فِيْهِ الْحَوَائِجَ وَ الآمَالَ يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى التَّفْسِيْرِ وَ السُّؤَالِ يَا عَالِمًا بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعَالَمِيْنَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ

Ya Allah, tunjukkanlah aku di bulan ini kepada amal yang salih, dan berikanlah kepadaku di bulan ini segala keperluan dan cita-citaku, wahai Dzat yang tidak membutuhkan penjelasan dan permintaan, wahai Dzat yang mengetahui segala rahasia yang ada di hati manusia, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.


Doa Hari Kedelapan Belas

اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ

Ya Allah, beritahukanlah kepadaku di bulan ini segala berkah yang tersimpan di dua pertiga malamnya, terangkan hatiku di bulan ini dengan cahayanya, dan bimbinglah seluruh anggota tubuhku di bulan ini untuk mengikuti tanda-tanda keagungannya dengan cahaya-Mu wahai penerang hati para ‘arif.


Doa Hari Kesembilan Belas

اَللَّهُمَّ وَفِّرْ فِيْهِ حَظِّيْ مِنْ بَرَكَاتِهِ وَ سَهِّلْ سَبِيْلِيْ إِلَى خَيْرَاتِهِ وَ لاَ تَحْرِمْنِيْ قَبُوْلَ حَسَنَاتِهِ يَا هَادِيًا إِلَى الْحَقِّ الْمُبِيْنِ
Ya Allah, sempurnakanlah bagianku di bulan ini dengan berkahnya, permudahlah jalanku untuk menempuh kebaikannya, dan janganlah Kau halangi diriku untuk menerima kebaikannya, wahai Penunjuk Jalan kepada kebenaran yang nyata.


Doa Hari Kedua Puluh

اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ الْجِنَانِ وَ أَغْلِقْ عَنِّيْ فِيْهِ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ يَا مُنْزِلَ السَّكِيْنَةِ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu surga, tutuplah untukku di bulan ini pintu-pintu neraka, dan berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk membaca al-Quran, wahai Penurun ketenangan di hati Mukminin.


Doa Hari Kedua Puluh Satu

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ مَنْزِلاً وَ مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ
Ya Allah, berikanlah kepadaku di bulan ini sebuah petunjuk untuk mencapai keridhaan-Mu, jangan Kau beri kesempatan kepada setan di bulan ini untuk menggodaku, dan jadikanlah surga sebagai tempat tinggal dan bernaungku, wahai Pemberi segala kebutuhan orang-orang yang meminta.


Doa Hari Kedua Puluh Dua

اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ فَضْلِكَ وَ أَنْزِلْ عَلَيَّ فِيْهِ بَرَكَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوْجِبَاتِ مَرْضَاتِكَ وَ أَسْكِنِّيْ فِيْهِ بُحْبُوْحَاتِ جَنَّاتِكَ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ
Ya Allah, bukalah bagiku di bulan ini pintu-pintu anugerah-Mu, turunkanlah kepadaku di bulan ini berkah-berkah-Mu, berikanlah taufik kepadaku di bulan ini untuk mencapai keridhaan-Mu, dan tempatkanlah aku di bulan ini di tengah-tengah surga-Mu, wahai Pengabul permintaan orang-orang yang ditimpa kesulitan.


Doa Hari Kedua Puluh Tiga

اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ وَ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُيُوْبِ وَ امْتَحِنْ قَلْبِيْ فِيْهِ بِتَقْوَى الْقُلُوْبِ يَا مُقِيْلَ عَثَرَاتِ الْمُذْنِبِيْنَ

Ya Allah, sucikanlah aku di bulan ini dari dosa-dosa, bersihkanlah aku di bulan ini dari segala aib, dan ujilah aku di bulan ini dengan ketakwaan, wahai Pemaaf segala kesalahan orang-orang yang berdosa.


Doa Hari Kedua Puluh Empat

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لأَنْ أُطِيْعَكَ وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu di bulan ini segala yang mendatangkan keridhaan-Mu, aku berlindung kepada-Mu dari segala yang dapat menimbulkan murka-Mu, dan aku memohon kepada-Mu taufik untuk menaati-Mu dan tidak bermaksiat kepada-Mu, wahai Yang Maha Dermawan terhadap para pemohon.


Doa Hari Kedua Puluh Lima

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ

Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini pencinta para kekasih-Mu, pembenci para musuh-Mu, mengikuti sunnah penutup para nabi-Mu, wahai Penjaga hati para nabi.


Doa Hari Kedua Puluh Enam

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ مَغْفُوْرًا وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً وَ عَيْبِيْ فِيْهِ مَسْتُوْرًا يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ

Ya Allah, jadikanlah usahaku di bulan ini disyukuri, dosaku diampuni, amalku diterima dan kejelekanku ditutupi, wahai Dzat Yang Lebih Mendengar dari setiap yang mendengar.


Doa Hari Kedua Puluh Tujuh

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ فَضْلَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ صَيِّرْ أُمُوْرِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُسْرِ إِلَى الْيُسْرِ وَ اقْبَلْ مَعَاذِيْرِيْ وَ حُطَّ عَنِّيَ الذَّنْبَ وَ الْوِزْرَ يَا رَؤُوْفًا بِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ
Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini keutamaan Lailatul Qadr, jadikanlah urusanku yang sulit menjadi mudah, terimalah ketidakmampuanku, dan hapuskanlah
dosa dan kesalahanku, wahai Yang Maha Kasih kepada hamba-hamba-Nya yang salih.


Doa Hari Kedua Puluh Delapan

اَللَّهُمَّ وَفِّرْ حَظِّيْ فِيْهِ مِنَ النَّوَافِلِ وَ أَكْرِمْنِيْ فِيْهِ بِإِحْضَارِ الْمَسَائِلِ وَ قَرِّبْ فِيْهِ وَسِيْلَتِيْ إِلَيْكَ مِنْ بَيْنِ الْوَسَائِلِ يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ إِلْحَاحُ الْمُلِحِّيْنَ
Ya Allah, sempurnakanlah bagiku di bulan ini ibadah-ibadah sunnah, muliakanlah aku di bulan ini dengan memahami setiap masalah (yang kuhadapi), dan dekatkanlah di bulan ini perantaraku menuju ke haribaan-Mu, wahai Dzat yang tak disibukkan oleh rintihan para perintih.


Doa Hari Kedua Puluh Sembilan

اَللَّهُمَّ غَشِّنِيْ فِيْهِ بِالرَّحْمَةِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ التَّوْفِيْقَ وَ الْعِصْمَةَ وَ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنْ غَيَاهِبِ التُّهَمَةِ يَا رَحِيْمًا بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu atasku, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini taufik dan penjagaan, dan bersihkan hatiku di bulan ini dari mencela, wahai Dzat yang Maha Pengasih atas hamba-hamba-Nya yang Mukmin.


Doa Hari Ketiga Puluh

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ بِالشُّكْرِ وَ الْقَبُوْلِ عَلَى مَا تَرْضَاهُ وَ يَرْضَاهُ الرَّسُوْلُ مُحْكَمَةً فُرُوْعُهُ بِالأُصُوْلِ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ‏
Ya Allah, kabulkan puasaku di bulan ini sesuai dengan ridha-Mu dan ridha Rasul-Mu (sehingga) cabang-cabangnya kokoh karena pondasinya demi junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Dan segala puja bagi Allah Tuhan semesta alam.

Minggu, 07 September 2008

Samir Kintar, Siapakah Dia?

Nama Samir Kintar menjadi buah bibir banyak orang, khususnya di Lebanon dan memenuhi halaman media-media massa di dunia. Namun tahukah Anda siapa sebenarnya Samir Kintar yang namanya disebut Sekretaris Jenderal Hezbollah Lebanon sebagai tawanan yang harus dibebaskan oleh rezim zionis Israel jika Tel Aviv menghendaki kembalinya dua tentaranya yang ditangkap pejuang Hezbollah Juli 2006 yang lantas menyulut perang 33 hari itu?

Samir Kintar adalah warga Lebanon yang paling lama mendekam di penjara Rezim Zionis Israel. Ia lahir di desa Eibah yang dihuni oleh mayoritas penduduk dari etnis Druz. Desa ini terletak di provinsi Jabal Lubnan (Gunung Lebanon). Tahun 1978, Samir Kintar ditangkap tentara Zionis saat ia ikut ambil bagian dalam operasi anti zionis di kota Nahariya, Palestina Pendudukan (Israel). Lama mendekam di penjara zionis dan peran pentingnya dalam operasi serangan melawan Israel membuatnya disebut Panglima Para Tawanan.

Operasi serangan di Nahariya terjadi pada tanggal 22 April tahun 1978, ketika Samir masih berusia 16 tahun. Bersama tiga orang anggota kelompok Front Rakyat Pembebasan Palestina, masing-masing bernama Abdul Majid Aslan, Mahna Al-Muayyid, dan Ahmad Al-Abras, ia menyusup ke wilayah utara Israel. Setelah upaya penyusupan berhasil, regu ini menyerang tempat kediaman seorang zionis bernama Haran di kota Nahariya. Dalam serangan yang sangat berani, mereka menculik Haran. Namun gerak langkah mereka terhenti ketika berhadapan dengan polisi Zionis. Bentrokan pun tak terhindari. Kedua pihak terlibat baku tembak sengit. Tembak menembak terhenti setelah seorang polisi tewas, dua rekan Samir bernama Aslan dan Muayyid gugur, sedangkan dia dan Ahmad Al-Abras dibekuk polisi. Pihak rezim zionis mengklaim bahwa Samir Kintar dan rekannya menembak mati sandera mereka sebelum polisi meringkus mereka.

Samir Kintar pertama kali ditangkap dan dijebloskan penjara setelah ditangkap dengan tuduhan terlibat dalam rencana penyusupan ke daerah Baisan untuk menahan dan menyandera satu rombongan Zionis. Rencananya jika berhasil, sandera itu akan ditukar dengan tahanan Lebanon yang mendekam di penjara Israel. Akibatnya Kintar dipenjara selama 11 bulan di Jordania.

Sejak berada di penjara rezim zionis Israel Samir Kintar menjalani proses peradilan sampai akhirnya pengadilan Israel pada tanggal 28 Januari 1985 memvonisnya dengan hukuman lima kali masa tahanan seumur hidup ditambah 47 tahun kurungan. Samir Kintar dinyatakan bersalah telah terlibat dalam aksi yang menewaskan lima orang zionis dan melukai satu orang. Samir Kintar saat ini ditempatkan di salah satu sel penjara Hedarim di Israel, sementara rekannya yang bernama Ahmad Al-Abras telah dibebaskan oleh rezim zionis dalam proses pertukaran tawanan antara rezim zionis dan Organisasi Front Rakyat Pembebasan Palestina pada tanggal 21 Mei tahun 1985. Israel menyerahkan Al-Abras kepada markas kepemimpinan pusat gerakan Palestina tersebut.

Rezim zionis Israel selama ini menolak desakan dan tuntutan pembebasan Samir Kintar dan menyatakan bahwa Kintar hanya akan dibebaskan jika pihak Lebanon memberikan informasi tentang keberadeaan Ron Arad, pilot Israel yang hilang dalam penerbangan tahun 1986.

Selama berada di penjara, Samir Kintar memanfaatkan waktunya untuk belajar. Ia berhasil menamatkan studi sebagai mahasiswa pendidikan jarak jauh Universitas Tel Aviv tahun 1988 dan berhak memperoleh gelar sarjana sastera dan ilmu sosial. Tahun 2004, ketika Jerman menjadi mediator perundingan pertukaran tawanan antara Hezbollah Lebanon dan rezim zionis Israel, nama Samir Kintar tercatat sebagai salah satu tahanan yang bakal dibebaskan. Namun Israel ingkar janji dan Samir Kintar tidak dibebaskan. Akan tetapi setelah itu Nasim Nasr, salah satu tahanan penting asal Lebanon dibebaskan oleh Israel.

Sebelum ini, Sekjen Hezbollah Sayid Hassan Nasrollah dalam pidatonya yang bersejarah menjanjikan pembebasan Samir Kintar. Janji itu disebutnya sebagai Wa'd Shadiq yang berarti janji yang benar. Ketika proses perundingan pertukaran tawanan antara Hezbollah dan rezim zionis Israel berjalan Sayid Hassan Nasrollah menyampaikan pidatonya dan mengungkapkan bahwa Hezbollah menyimpan jasad sejumlah tentara Israel yang tewas dalam perang 33 hari.

Pernyataan Sekjen Lebanon itu mengguncang rezim zionis. Pasalnya sampai saat itu tidak ada yang mengetahui hal tersebut, bahkan sanak keluarga tentara-tentara yang tewas itu juga tidak tahu dimana anak dan saudara mereka berada setelah perang usai. Nasrollah tidak main-main. Ia menyebut rezim zionis Israel bodoh ketika mengkhianati kesepakatan tahun 2004 dengan menolak membebaskan tiga tahanan penting Lebanon (Samir Kintar, Nasim Nasr dan Yahya Iskaf). Akibat pengkhiatan itu Hezbolah menggelar operasi penculikan tentara Zionis untuk memaksa Israel membebaskan tahanan-tahanan penting itu.

Operasi serangan bernama Wa'd Shadiq sekali lagi menunjukkan bahwa Hezbollah dan pemimpinnya, Sayid Hassan Nasrollah tidak pernah lupa untuk berusaha membebaskan para tahanan yang mendekam di penjara-penjara rezim zionis Israel.

Detik-detik Kesucian (5)

Bulan Ramadhan setiap tahun mengunjungi kita dengan membawa pesan-pesan Ilahiyah dan spiritual Salah satu pesan yang dibawa bulan suci ini adalah pesan taubat, kembali dengan sungguh-sungguh ke pangkuan rahmat Allah dan perhatian kepada nilai-nilai spiritual dan akhlak pada kehidupan individu dan sosial. Semua itu adalah hal-hal yang diperlukan oleh kehidupan dunia kita saat ini. Dari sisi sosiologi, merebaknya kezaliman dan kesewenang-wenangan di dunia, polusi politik dan ekonomi, krisis identitas di tengah kaum muda khususnya di negara-negara industri maju, serta menyebarnya beragam penyimpangan, semua itu membuat orang lupa untuk membersihkan jiwa dan masuk ke alam spiritual.

Al-Qur'an Al-Karim dalam banyak ayatnya dan dengan beragam retorika mengajak manusia kepada ketaqwaan. Taqwa berarti mengontrol semua perilaku diri. Artinya orang hendaknya yang tahu apa yang ia perbuat dan memilih sendiri jalan hidupnya dengan kehendak dan keputusan yang cerdas. Jika seseorang dalam pekerjaan dan posisi apa saja sentitif dengan selalu mengharap keredhaan Allah, maka saat itulah dengan interospeksi diri aia akan tetap berada di jalan yang lurus. Dengan kata lain, seseorang yang menghiasi diri dengan taqwa dan kesucian, ketika berhadapan dengan kesulitan, maka pertolongan dan kemurahan Allah akan meliputinya. Al-Qur'an juga menyebutkan bahwa akhir yang baik adalah milik kaum muttaqin.

Imam Ali (as) menyebut ketaqwaan ibarat kuda cerdik yang setia mengabdi kepada empunya, mempersilahkannya untuk duduk di atas punggungnya dan siap mengantarkan kemana saja ia mau. Sebaliknya, Imam Ali (as) menyebut hawa nafsu seperti kuda liar yang tidak mengizinkan siapa saja duduk di atas punggungnya. Ia selalu berontak dan berlari-lari ke sana kemari tanpa bisa dikendalikan dan terkadang dengan keras ia menghentakkan kaki di tanah. Imam Ali (as) dalam sebuah kalimat singkat berkata, "Wahai hamba-hamba Allah! Saya menyeru kalian kepada ketaqwaan."

Menjaga ketaqwaan adalah salah satu pesan utama yang dibawa oleh para nabi utusan Allah. Dalam berbagai ayat suci, Al-Qur'an Al-Karim menceritakan bagaimana para nabi menyeru kaum mereka kepada ketaqwaan. Jika seseorang bertaqwa maka hidayah dan petunjuk ilahi akan selalu menyertainya. Dengan taqwa ia telah keluar dari kegelapan kebodohan menuju kepada kecerahan ilmu. Ia akan mampu membedakan yang baik dari yang buruk. Dalam surah Al-Hadid ayat 28 disebutkan bahwa Ketaqwaan akan menambah cahaya di dalam hati dan di tengah kehidupan, lalu menuntunnya meniti jalan hidup. Allah swt berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan berimanlah kepada RasulNya niscaya Allah memberikan rahmatNya kepada kalian dua bagian dan menjadikan untuk kalian cahaya yang dengan cahaya itu kalian dapat berjalan dan Dia mengampuni kalian dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dapat dikatakan bahwa tunduk kepada tuntutan hawa nafsu dan kesenangan sementara dunia ini adalah bukti tidak adanya ketaqwaan. Saat itu orang akan tertahan dan tak mampu berjalan ke arah tujuan asli penciptaannya. Sebaliknya, orang yang bertaqwa akan mendapat barakah dan kenikmatan tak terbilang dari Allah. Saat itulah ia akan merasakan kemuliaan dan kesejahteraan. Tentunya yang dengan ketaqwaan bukan hanya surga dan kenikmatan surgawi yang didapat. Ketaqwaan di dunia ini juga mendatangkan banyak keuntungan dan kebaikan yang berlimpah.

Masyarakat yang memilih jalan ketaqwaan dan dengan kesadaran melangkah di jalan itu, maka suasana di masyarakat itu akan sehat dan hubungan antara anggota masyarakatnya akan akrab dan hangat. Al-Qur'an Al-Karim telah menunjukkan jalan yang benar kepada umat manusia dan menyerukan kepada mereka untuk selalu mengingat bahwa Allah senantiasa memantau perilaku kita. Manusia hendaknya tunduk dan khusyuk di hadapan Allah sehingga memperoleh kebahagiaan. Melangkah di jalan yang lurus atau sirath mustaqim memerlukan ketaqwaan. Puasa adalah langkah awal menuju ketaqwaan.


**********


Di jamuan Ilahi yang penuh berkah ini, semua hamba Allah diundang. Seberapakah kemampuan hamba dalam memanfaatkan jamuan ini? Diriwayatkan bahwa suatu hari Nabi Musa (as) pergi ke bukit Thur untuk bermunajat dengan Allah. Di jalan beliau bertemu dengan seorang lelaki tua yang kafir. Lelaki itu bertanya, "Hendak kemanakah engkau?" Musa (as) menjawab, "Aku mau bermunajat dengan Tuhanku di bukit Thur." Lelaki itu berkata lagi, "BIsakah engkau menyampaikan pesan untuk Tuhanmu?" Musa mengangguk dan bertanya, "Apa pesanmu?". Lelaki tua berkata, "Katakan kepadaNya bahwa aku malu melihat ketuhananNya. Katakan bahwa Dia bukan tuhanku dan aku bukan hambaNya. Aku tidak ada urusan denganNya."

Musa pergi ke Thur dan bermunajat dengan Allah, namun ia tidak menyampaikan pesan lelaki tua yang kafir itu kepada Tuhannya. Ketika hendak beranjak pergi meninggalkan bukit suci itu, Allah menegurnya, "Wahai Musa, mengapa tidak engkau sampaikan pesan lelaki tua itu kepadaKu?.

Musa menjawab, "Tuhanku, aku malu menyampaikan kekurangajaran orang itu kepadaMu."
Allah berfirman, "Wahai Musa pergi dan temui orang itu dan katakan kepadanya, jika ia malu karena Aku, katakan bahwa Aku tidak malu karenanya. Dan jika ia tidak ada urusan denganKu katakan bahwa Aku tidak pernah melupakannya. Jangan lari dariKu karena Aku menantinya dengan sambutan hangat."

Sekembalinya Musa dari bukit Thur, lelaki tua yang kafir itu sudah menantinya. Kepada Musa ia bertanya, "Sudahkah kau sampaikan pesanku kepada Tuhanmu?" Musa lantas menyampaikan pesan Tuhan kepadanya. Mendadak wajah lelaki itu berubah menjadi pucat pasi. Pesan Allah yang penuh kasih sayang itu membuatnya menggigil. Ia tertunduk malu dan dengan suara serak menahan gejolak hati, ia berkata, "Wahai Musa! Kau telah membakar jiwaku. Aku menyesal telah menjadi hamba yang congkak. Aku mau kembali ke pangkuan Allah dan bertaubat kepadaNya. Bantulah aku."


***********


Kita berbicara tentang ketaqwaan. Apa saja ciri dan kelebihan orang yang bertaqwa. Al-Qur'an Al-Karim mengenai siri orang bertaqwa mengatakan bahwa salah satu ciri khas orang bertaqwa adalah berinfak di jalan yang diredhai Allah. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang rakus dan tidak sabar menghadapi kesulitan. Ketika memperoleh kekayaan duniawi ia enggan berinfak, hanya mereka yang bertaqwalah yang bisa lepas dari sifat-sifat itu. Al-Qur'an sangat memerhatikan masalah infak dan menyebutnya sebagai jihad harta. Dalam logika Al-Qur'an, infak disejajarkan dengan sholat.

Allah SWT dalam menggambarkan signifikansi masalah infak membawakan sebuah permisalan yang apik. Dalam sebuah ayat Al-Qur'an Allah menyebutkan bahwa permisalan infak di jalan Allah seperti benih yang berkembang menjadi tujuh bulir yang masing-masing bulir itu menumbuhkan seratus biji. Selain itu Allah juga menjanjikan balasan yang berlipat kali lebih besar. Semua itu terjadi jika infak dilakukan tanpa riya' dan kecongkakan serta hanya untuk mengharap keredhaan Allah.

Dalam mengamalkan perintah infak inilah, selama bulan Ramadhan kita menyaksikan masjid-masjid dan mushalla-mushalla menggelar jamuan sederhana untuk mereka yang menunaikan ibadah puasa. Meski sederhana, tetapi jamuan itu penuh kehangatan dan kerbah dari Allah SWT.

Detik-Detik Kesucian (4)

Sejak dulu hingga era teknologi kini, sejarah kehidupan manusia senantiasa diiringi kecenderungan terhadap agama dan spiritualitas. Dalam berbagai keadaan, ketergantungan dan keterikatan terhadap kekuatan metafisika, senantiasa memenuhi benak manusia. Para nabi diutus Tuhan untuk menjelaskan dimensi pembangun agama agar manusia mendapatkan manfaat dari ajaran ilahi bagi pertumbuhan kesempurnaannya. Dengan bimbingan para nabi, sebagian orang mendapatkan hidayah hidup di jalan yang benar. Orang-orang yang tercerahkan, merasakan bahwa agama ilahi tidak akan melalaikan kehidupan manusia dari dimensi manapun dan membantu manusia dalam memahami lebih baik eksisitensi alam ini. Mereka memahami bahwa alam semesta diciptakan oleh Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Pengatur dan tiada satupun kekuatan yang bisa menandinginya.

Kecenderungan terhadap agama dan spiritual, berakar dari fitrah manusia. Para nabi sebagai guru manusia, sangat memperhatikan kecenderungan internal manusia tersebut dan mereka membimbing manusia meniti jalan keselamatan. Namun kecenderungan terhadap agama dan spiritualitas di sepanjang sejarah dan di setiap tempat tidaklah sama. Pasca Renaisans, orang-orang Barat, mengambil jarak dengan agama dan spiritulitas. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, karena muncul dampak tragisnya berupa perang, kefasadan, dan kriminalitas. Bagi umat manusia, kesalahan tersebut ditebus dengan harga sangat mahal. Itulah petaka ketika manusia jauh dari agama. Hingga kini kita menyaksikan munculnya kembali kecenderungan manusia terhadap agama. Ketika kehidupan modern tidak mampu memenuhi kebutuhan mendalam manusia terhadap agama. Untuk itu, jumlah orang yang condong terhadap agama semakin meningkat.

Spiritualitas merupakan sebuah tuntutan fundamental bagi pertumbuhan jiwa manusia. Dalam pandangan al-Quran, manusia adalah makhluk yang memiliki potensi untuk meningkat. Untuk itulah agama menyusun program khusus yang bisa membantu manusia mencapai kesempurnaan. Islam memiliki program yang komprehensif dan rapi yang mencakup dimensi dunia dan akhirat. Penerapan berbagai program ini, sebagian merupakan kewajiban, namun sebagian lainnya dilakukan secara sukarela. Puasa merupakan ibadah yang dalam kondisi khusus seperti bulan Ramadhan atau karena nadzar diwajibkan bagi manusia. Dalam ajaran agama, puasa sunah begitu dianjurkan. Suatu hari Rasulullah saw berkata kepada seseorang bernama Abu Amamah, beliau bersabda,"Berpuasalah, karena tiada amal yang sepadan dengannya dan tiada pahala lain yang dapat menandinginya".

Dengan menyerukan berpuasa, Allah swt membimbing manusia menuju kedudukan tinggi dan melepaskan diri dari belenggu kecenderungan hawa nafsu. Dalam budaya puasa, dengan mengabaikan sejumlah kenikmatan dan kelezatan secara temporal, manusia berupaya untuk keluar dari belenggu kebiasaan yang mencegah perjalanannya menuju kesempurnaan.

Ketenangan hati merupakan hadiah berharga puasa. Ketenangan adalah seni yang sangat berharga hingga masyarakat era modern ini rela mengeluarkan biaya yang besar untuk mendapatkannya. Ketika berpuasa, hawa nafsu terkekang dan dengan belindung kepada Allah swt,manusia akan mencapai ketenangan sejati. Oleh sebab itu, orang yang berpuasa merasakan ketenangan spiritual karena merasa dekat dengan Allah swt. Dengan dasar ini, dalam kalimat singkat nan indah Imam Baqir as berkata,

الصیام تسکین القلوب
"Puasa sumber ketenangan hati".

**********

Galibnya manusia tidak anti-spiritual. Walaupun demikian, terkadang kesulitan lahiriyah sejumlah kewajiban agama menimbulkan sikap menyepelekan pelaksanaannya. Namun hal tersebut berbeda ketika dilakukan bersama-sama sebagaimana dalam ibadah puasa. Puasa di bulan Ramadhan, seperti memasuki sebuah kota yang seluruh warganya seirama mereka berada dalam atmosfer yang dipenuhi kecintaan dalam menggapai satu tujuan. Kebersamaan dan keseiringan ini memperkuat semangat seseorang untuk menunaikan kewajibannya. Keberhasilan dalam berpuasa dengan berbagai kesulitannya seperti haus dan lapar, bisa mempersiapkan seseorang untuk menunaikan kewajiban agama lainnya. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah menyebut puasa sebagai pintu memasuki kota penghambaan. Beliau bersabda, "Terdapat pintu untuk segala, dan pintu ibadah serta penghambaan adalah puasa"

Kurma adalah buah yang berasal dari pohon di daerah panas. Pada bulan Ramadhan, kurma merupakan salah satu menu terpenting yang tersaji pada hidangan buka puasa dan sahur kaum muslimin. Buah kurma mengandung energi dan diperkaya oleh gula natural dan fiber yang berguna bagi manusia. Riset menunjukan bahwa kurma bisa mencegah berbagai penyakit kanker seperti kanker lambung dan sistem pencernaan. Kurma membuang acid tambahan dalam lambung. Acid tambahan, menyebabkan pengasaman sehingga timbul rasa sakit. Ketika timbul rasa sakit, kurma bisa dimakan untuk meredakannya. Dokter spesialis nutrisi, Dr. Robabah Syeikh al-Islam mengatakan, konsumsi kurma pada bulan Ramadhan terutama pada saat berbuka sangat baik untuk menjamin kebutuhan gula darah selama berpuasa.

Dalam sejarah tercatat seorang bernama ‘Atha Salimi yang bekerja sebagai tukang tenun. Suatu hari ia menenun kain yang sangat indah, dengan mengerahkan segenap kemampuan dan ketelitiannya. Lalu ia membawanya ke pasar untuk dijual. Pembelinya adalah orang yang ahli dan seniman di bidang kain tenun ia pun dan menyebutkan beberapa kekurangan dari kain tenun itu. Mendengar ungkapan tersebut, Atha termenung. Di samping pembeli itu, ia bersedih dan meneteskan air matanya. Pembeli itu menyesali perkataannya dan meminta maaf kepada Atha. Kemudian Atha menjawab, "Tangisanku ini bukan karena kekurangan yang kau sebutkan dari kain tenunanku. Semula aku mengira kain yang tenunanku ini tidak memiliki kekurangan. Namun, ketika aku perlihatkan pada orang yang mahir seperti Anda, terdapat beberapa kekurangan. Saat itu, aku tidak mengerti mengapa seketika aku teringat hari kiamat. Aku menangis karena membayangkan pada hari kiamat kelak aku hadir di hadapan Allah Yang Maha Mengetahui, bagaimana nasibku kelak ? Betapa banyak aib perbuatanku yang tidak kuketahui".

Suatu hari, Allah swt berfirman kepada nabi Daud as, "Wahai Daud berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berdosa dan peringatkanlah orang-orang yang benar. Dengan rasa takjub, nabi Daud bertanya, "Bagaimana mungkin orang-orang yang berdosa kuberi kabar gembira dan orang-orang yang baik aku takut-takuti?"

Allah swt berfirman, "Wahai Daud, sampaikan kepada orang-orang yang berdosa bahwa aku menerima taubatnya. Berilah peringatan kepada orang-orang benar agar memperhatikan tingkah lakunya, jangan sampai mereka congkak atas perbuatan (baik) yang dilakukannya."

Detik-Detik Kesucian (3)

Sejak dulu hingga era teknologi kini, sejarah kehidupan manusia senantiasa diiringi kecenderungan terhadap agama dan spiritualitas. Dalam berbagai keadaan, ketergantungan dan keterikatan terhadap kekuatan metafisika, senantiasa memenuhi benak manusia. Para nabi diutus Tuhan untuk menjelaskan dimensi pembangun agama agar manusia mendapatkan manfaat dari ajaran ilahi bagi pertumbuhan kesempurnaannya. Dengan bimbingan para nabi, sebagian orang mendapatkan hidayah hidup di jalan yang benar. Orang-orang yang tercerahkan, merasakan bahwa agama ilahi tidak akan melalaikan kehidupan manusia dari dimensi manapun dan membantu manusia dalam memahami lebih baik eksisitensi alam ini. Mereka memahami bahwa alam semesta diciptakan oleh Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Pengatur dan tiada satupun kekuatan yang bisa menandinginya.

Kecenderungan terhadap agama dan spiritual, berakar dari fitrah manusia. Para nabi sebagai guru manusia, sangat memperhatikan kecenderungan internal manusia tersebut dan mereka membimbing manusia meniti jalan keselamatan. Namun kecenderungan terhadap agama dan spiritualitas di sepanjang sejarah dan di setiap tempat tidaklah sama. Pasca Renaisans, orang-orang Barat, mengambil jarak dengan agama dan spiritulitas. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, karena muncul dampak tragisnya berupa perang, kefasadan, dan kriminalitas. Bagi umat manusia, kesalahan tersebut ditebus dengan harga sangat mahal. Itulah petaka ketika manusia jauh dari agama. Hingga kini kita menyaksikan munculnya kembali kecenderungan manusia terhadap agama. Ketika kehidupan modern tidak mampu memenuhi kebutuhan mendalam manusia terhadap agama. Untuk itu, jumlah orang yang condong terhadap agama semakin meningkat.

Spiritualitas merupakan sebuah tuntutan fundamental bagi pertumbuhan jiwa manusia. Dalam pandangan al-Quran, manusia adalah makhluk yang memiliki potensi untuk meningkat. Untuk itulah agama menyusun program khusus yang bisa membantu manusia mencapai kesempurnaan. Islam memiliki program yang komprehensif dan rapi yang mencakup dimensi dunia dan akhirat. Penerapan berbagai program ini, sebagian merupakan kewajiban, namun sebagian lainnya dilakukan secara sukarela. Puasa merupakan ibadah yang dalam kondisi khusus seperti bulan Ramadhan atau karena nadzar diwajibkan bagi manusia. Dalam ajaran agama, puasa sunah begitu dianjurkan. Suatu hari Rasulullah saw berkata kepada seseorang bernama Abu Amamah, beliau bersabda,"Berpuasalah, karena tiada amal yang sepadan dengannya dan tiada pahala lain yang dapat menandinginya".

Dengan menyerukan berpuasa, Allah swt membimbing manusia menuju kedudukan tinggi dan melepaskan diri dari belenggu kecenderungan hawa nafsu. Dalam budaya puasa, dengan mengabaikan sejumlah kenikmatan dan kelezatan secara temporal, manusia berupaya untuk keluar dari belenggu kebiasaan yang mencegah perjalanannya menuju kesempurnaan.

Ketenangan hati merupakan hadiah berharga puasa. Ketenangan adalah seni yang sangat berharga hingga masyarakat era modern ini rela mengeluarkan biaya yang besar untuk mendapatkannya. Ketika berpuasa, hawa nafsu terkekang dan dengan belindung kepada Allah swt,manusia akan mencapai ketenangan sejati. Oleh sebab itu, orang yang berpuasa merasakan ketenangan spiritual karena merasa dekat dengan Allah swt. Dengan dasar ini, dalam kalimat singkat nan indah Imam Baqir as berkata,
الصیام تسکین القلوب
"Puasa sumber ketenangan hati".

**********

Galibnya manusia tidak anti-spiritual. Walaupun demikian, terkadang kesulitan lahiriyah sejumlah kewajiban agama menimbulkan sikap menyepelekan pelaksanaannya. Namun hal tersebut berbeda ketika dilakukan bersama-sama sebagaimana dalam ibadah puasa. Puasa di bulan Ramadhan, seperti memasuki sebuah kota yang seluruh warganya seirama mereka berada dalam atmosfer yang dipenuhi kecintaan dalam menggapai satu tujuan. Kebersamaan dan keseiringan ini memperkuat semangat seseorang untuk menunaikan kewajibannya. Keberhasilan dalam berpuasa dengan berbagai kesulitannya seperti haus dan lapar, bisa mempersiapkan seseorang untuk menunaikan kewajiban agama lainnya. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah menyebut puasa sebagai pintu memasuki kota penghambaan. Beliau bersabda, "Terdapat pintu untuk segala, dan pintu ibadah serta penghambaan adalah puasa"

Kurma adalah buah yang berasal dari pohon di daerah panas. Pada bulan Ramadhan, kurma merupakan salah satu menu terpenting yang tersaji pada hidangan buka puasa dan sahur kaum muslimin. Buah kurma mengandung energi dan diperkaya oleh gula natural dan fiber yang berguna bagi manusia. Riset menunjukan bahwa kurma bisa mencegah berbagai penyakit kanker seperti kanker lambung dan sistem pencernaan. Kurma membuang acid tambahan dalam lambung. Acid tambahan, menyebabkan pengasaman sehingga timbul rasa sakit. Ketika timbul rasa sakit, kurma bisa dimakan untuk meredakannya. Dokter spesialis nutrisi, Dr. Robabah Syeikh al-Islam mengatakan, konsumsi kurma pada bulan Ramadhan terutama pada saat berbuka sangat baik untuk menjamin kebutuhan gula darah selama berpuasa.

Dalam sejarah tercatat seorang bernama ‘Atha Salimi yang bekerja sebagai tukang tenun. Suatu hari ia menenun kain yang sangat indah, dengan mengerahkan segenap kemampuan dan ketelitiannya. Lalu ia membawanya ke pasar untuk dijual. Pembelinya adalah orang yang ahli dan seniman di bidang kain tenun ia pun dan menyebutkan beberapa kekurangan dari kain tenun itu. Mendengar ungkapan tersebut, Atha termenung. Di samping pembeli itu, ia bersedih dan meneteskan air matanya. Pembeli itu menyesali perkataannya dan meminta maaf kepada Atha. Kemudian Atha menjawab, "Tangisanku ini bukan karena kekurangan yang kau sebutkan dari kain tenunanku. Semula aku mengira kain yang tenunanku ini tidak memiliki kekurangan. Namun, ketika aku perlihatkan pada orang yang mahir seperti Anda, terdapat beberapa kekurangan. Saat itu, aku tidak mengerti mengapa seketika aku teringat hari kiamat. Aku menangis karena membayangkan pada hari kiamat kelak aku hadir di hadapan Allah Yang Maha Mengetahui, bagaimana nasibku kelak ? Betapa banyak aib perbuatanku yang tidak kuketahui".

Suatu hari, Allah swt berfirman kepada nabi Daud as, "Wahai Daud berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berdosa dan peringatkanlah orang-orang yang benar. Dengan rasa takjub, nabi Daud bertanya, "Bagaimana mungkin orang-orang yang berdosa kuberi kabar gembira dan orang-orang yang baik aku takut-takuti?"

Allah swt berfirman, "Wahai Daud, sampaikan kepada orang-orang yang berdosa bahwa aku menerima taubatnya. Berilah peringatan kepada orang-orang benar agar memperhatikan tingkah lakunya, jangan sampai mereka congkak atas perbuatan (baik) yang dilakukannya."

Detik-Detik Kesucian (2)

Tulisan ini kita mulai dengan mengutip penggalan doa Abu Hamzah Tsumali. Inilah merupakan munajat yang penuh hikmah dan makrifat yang sangat menyegarkan ketika dibaca pada pagi hari.

"Segala syukur untuk-Nya. Selain-Nya tiada yang kuseru. Ketika yang lain kuseru mereka tidak menjawab. Syukur untuk-Nya yang menyelesaikan segala urusanku dan kembali aku mulia dihadapan-Nya. Jika aku menyerahkan urusanku pada orang lain, maka aku akan terhina... Segala syukur kepada Tuhan yang telah bersikap sedemikian sabar terhadapku, seolah-olah aku tidak pernah bersalah. Tuhanku, Engkaulah yang terbaik untukku dan paling layak untuk dipuji.

Terkait efek puasa terhadap jiwa manusia Rasulullah saaw bersabda, "Barang siapa yang ingin meminimalkan kegundahan hatinya, maka berpuasalah pada bulan Ramadhan dan 3 hari setiap bulan. Dalam hadis lainnya, Rasulullah bersabda, "Puasa bulan Ramadhan dan 3 hari setiap bulan, menghilangkan kegelisahan hati".

Ungkapan indah ini menunjukkan faedah puasa bagi jiwa dan mental manusia. Beberapa abad lalu dikenal sebagai abad depresi. Bahkan kini, pada abad 21 pun kita menghadapi krisis spiritualitas, kompetisi ekstrim dan berbagai manifestasi menakjubkan kehidupan industri, yang dampaknya semakin memperparah depresi manusia. Perubahan cepat sosial, memudarnya nilai dan tradisi masyarakat, dan yang lebih penting lagi lagi rapuhnya fondasi keyakinan keagamaan, kian meningkatkan kegelisahan dan masalah yang dihadapi umat manusia. Keyakinan religius dan tradisi sosial positif merupakan sebuah variabel yang mendukung manusia menghadapi berbagai masalah destruktif.

Menurut para psikolog, kegelisahan dalam batas tertentu dan nomal memiliki efek positif dan konstruktif bagi seseorang sekaligus menjadi pemicu munculnya rasa tanggung jawab, keseriusan dalam bekerja, serta munculnya mekanisme stimulan psikis dan skill. Dalam hal ini, pada umumnya yang dikhawatirkan manusia saat ini adalah kegelisahan ekstrim yang akan mengurangi kemampuan psikologis dan menimbulkan kegagalan serta berbagai macam gangguan. Berbagai eksperimen menunjukan bahwa orang-orang yang beragama memiliki kemampuan lebih besar dalam menahan tekanan psikologis dan memiliki tingkat kegelisahan yang lebih sedikit dalam hidupnya. Orang-orang yang beragama memiliki pandangan yang sistematis dan realistis tentang kehidupan dan kematian. Selain itu, di lingkungan religius, mereka mendapat dukungan sosial dan psikologi yang lebih akrab. Atas dasar tersebut, mereka lebih mampu menghadapi berbagai kesulitan hidup. Ajaran-ajaran agama seperti tawakal, menerima takdir ilahi, harapan kepada masa depan dan lain-lain, menjauhkan seseorang dari kegelisahan yang merusak saat ia berada di dua persimpangan atau dalamkeputusan sulit. Oleh karena itu, pengaruh setiap amal ibadah seperti shalat dan puasa, dalam memperkokoh tekad dan meningkatkan kepercayaan diri, menciptakan ketenangan dan kesehatan psikologi individu ini, perlu diperhatikan.

Salah satu penyakit yang dalam ilmu psikologi kontemporer dikategorikan sebagai gangguan kegelisahan adalah rasa waswas berpikir dan bertindak. Dalam kondisi waswas seperti ini, penderita akan selalu terlibat pemikiran yang tidak diinginkan yang bersifat berita dan ia merasa tidak dapat lari darinya. Di samping beberapa metode yang biasa ditempuh untuk mengobatinya, puasa berpengaruh besar dalam pencegahan dan penyebaran penyakit waswas. Puasa merupakan program ibadah yang berdiri di atas poros kehendak manusia. Mengingat esensi puasa adalah pencegahan atas perealisasian sejumlah tuntutan kecenderungan dalam diri manusia, maka puasa secara langsung memperkuat tekad manusia. Berpuasa selain memiliki faedah spiritual dan pendidikan, juga merupakan sebuah terapi psikologi sebulan untuk meningkatkan tekad dan menciptakan perubahan perilaku.

Di sisi lain, berbagai bukti menunjukan bahwa puasa berpengaruh dalam proses penyembuhan stres. Dr. Ayub Malik dalam bukunya berjudul Puasa Islami dan Masalah Kedokteran, menulis, ciri-ciri terapi yang ada dalam puasa kaum muslimin, adalah dapat membantu proses pemulihan penderita stres. Salah satu di antaranya adalah perubahan pola tidur dan bangun. Pada bulan Ramadhan, ketika seseorang bangun untuk makan sahur dan melakukan ibadah di waktu sahur, terjadi perubahan pola tidur seseorang sepanjang satu bulan dan hal ini bisa menjadi anti depresi. Penelitian terhadap 1700 pasien menunjukan bahwa perubahan rutinitas terancana seperti tidur, bisa memulihkan stres dari 30 hingga 50 %. Meski pengaruhnya bersifat sementara.

Tentang urgensi suci Ramadhan, filsuf dan mufasir besar Ayatullah Jawadi Amoli mengatakan, "Bulan Ramadhan adalah bulan jamuan Tuhan. Pada bulan ini manusia menjadi tamu Allah swt. Dalam jamuan tersebut, selain rezeki lahiriah yang dianugerahkan Tuhan, manusia dikaruniai rezeki lain. Salah satu yang terpenting dari hidangan langit yang dianugerahkan Allah kepada manusia adalah pengenalan terhadap Al-Quran dan Ahlul Bait as. Menurut Rasul saw, al-Quran tidak terpisahkan dari itrah, maka di bulan ini kita harus mengambil manfaat dari keduanya. Al-Quran disebut sebagai hablullah atau tali Allah. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa di satu sisi al-Quran berada di tangan Tuhan dan di sisi lain berada di tangan manusia, maka peganglah erat-erat. Ini bukan tali yang akan putus jika ditarik oleh enam atau tujuh milyar manusia. Inilah tali yang sangat kuat, yang memenuhi seluruh keperluan manusia. Barang siapa yang bertanya dan memiliki keperluan, maka AlQuran akan menjawabnya. Al-Quran adalah kitab kehidupan. Sebuah ajaran praktis dari Allah swt bagi pembangunan manusia yang di samping mengatur dan memajukan urusan kehidupan materinya, manusia juga dapat memberikan warna ilahi kepada hal tersebut. Agar manusia membangun kehidupannya berdasarkan fitrah dan keinginan Allah. Al-Quran membimbing kita di jalan yang paling kokoh. Optimalkan kapasitasmu menjadi tamu kitab ini. Untuk itu bacalah dan tingkatkanlah. Jangan kalian menjual diri kalian dengan harga yang murah".

Bulan Ramadhan senantiasa mengingatkan keikhlasan dan ketulusan niat hamba Allah. Ali bin Abi Thalib as adalah manusia sempurna yang syahid di bulan Ramadhan. Di akhir nasehat kepada putranya, Imam Ali as menyampaikan beberapa poin penting dan penuh makna. Salah satu di antaranya adalah perhatian terhadap al-Quran dan mengamalkan ajarannya. Imam Ali as berkata, "Allah, Allah, tentang al-Quran jangan sampai orang lain mendahului kalian mengamalkan al-Quran".