Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) Sayyid Hasan Nasrullah menyatakan, Hizbullah siap menghadapi segala bentuk agresi Rezim Zionis Israel yang mengancam kedaulatan Lebanon. Sayyid Hasan kemarin malam (Ahad 7/9) dalam pernyataannya melalui sebuah jaringan televisi dan yang disiarkan langsung oleh televisi Al-Alam menyatakan, di saat terjadi agresi terhadap negara Islam maka perjuangan dan jihad adalah kewajiban.
Sekjen Hizbullah menegaskan bahwa perjuangan bangsa Labanon tidak akan pernah mengalami kekalahan dan para musuh juga tidak akan berhasil menghentikan perjuangan tersebut. Menurut Sayyid Hasan, di saat para agresor tidak mampu menghancurkan perjuangan bangsa Lebanon, mereka mulai melancarkan propaganda keterlibatan Hizbullah dengan negara lain, namun Hizbullah dimata bangsa Arab dan masyarakat Islam kian popular terlebih setelah kelompok ini berhasil mengusir serdadu Israel dari wilayah Lebanon Selatan pada tahun 2000 dan kemenangannya pada perang musim panas 2006 lalu dalam mengahadapi rezim ini.
Sayyid Hasan menegaskan, kemenangan Hizbullah adalah kemenangan bangsa Lebanon dan seluruh masyarakat Arab serta umat Islam di dunia. Hizbullah mampu membuktikan posisi puncaknya dalam perjuangan bangsa Lebanon. Menyikapi upaya sejumlah pihak internal Lebanon untuk melucuti senjata Hizbullah, Sayyid Hasan mengatakan, berbagai klaim kelompok Lebanon terkait senjata Hizbullah adalah guna memenuhi tuntutan Rezim Zionis Israel.
Sementara itu, Deputi Sekjen Hizbullah, Shaikh Naim Qasim mengatakan, tujuan penyusunan strategi pertahanan di Lebanon adalah untuk menghadapi ancaman Rezim Zionis. Seperti dilaporkan Kantor Berita Fars dari Beirut, Shaikh Naim Qasim kemarin dari Baalbek, Lebanon Timur mengatakan, Hizbullah menilai tujuan dari pembentukan strategi pertahanan di Lebanon adalah untuk menghadapi Israel yang mencaplok wilayah negara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar